• Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami
Thursday, 25 February 2021
  • Login
  • Register
Indovoices
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
Indovoices
No Result
View All Result
Home Umum

Bayang-bayang AIDS di Papua Saat Pandemi Corona…

IndovoicesbyIndovoices
05/01/2021
inUmum
Reading Time: 6min read
6 1
AA
0
HIV/AIDS di Kabupaten Tegal Mencapai 1128 Kasus
15
SHARES
66
VIEWS

Indovoices.com –HIV/AIDS sudah sejak lama menjadi masalah kesehatan utama di Papua, dan bahkan menjadi ancaman paling mematikan.

Sayangnya sepanjang 2020 isu itu tertimbun oleh hadirnya Covid-19.

Selama ini Papua selalu masuk dalam lima besar provinsi dengan jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi di Indonesia.

Tahun lalu, kasus HIV Papua ada di posisi keempat nasional dengan 37.662 kasus. Sedangkan untuk AIDS, Papua duduk di urutan teratas dengan 23.629 kasus.

Menurut Vanda Kirihio, Direktur Yayasan Harapan Ibu, Papua, pandemi mengubah banyak hal dalam penanganan HIV/AIDS di Papua.

“Kami yang menangani HIV/AIDS, merasa dilupakan. Perhatian pemerintah semua ditujukan kepada Covid. Kita tahu perhatian pemerintah kesana lebih banyak, kemudian diikuti pendanaan yang banyak dengan fasilitas disediakan,” papar Vanda dikutip dari VOA Indonesia.

Padahal, lanjut Vanda, Papua tidak hanya memiliki masalah dengan Covid-19.

Dia menyebut ATM, yaitu AIDS, TB dan Malaria sebagai problem besar menahun yang belum bisa diselesaikan. Terlalu fokus pada Covid-19, berisiko membawa Papua ke situasi sulit dalam penanganan tiga penyakit mematikan di Papua itu.

Setidaknya hal tersebut bida dibaca pada data Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan Agustus 2020 lalu.

Saat ini lima provinsi dengan kasus AIDS terbanyak adalah Papua 23.629, Jawa Timur 21.016, Jawa Tengah 12.565, DKI Jakarta 10.672 dan Bali 8.548.

Sedangkan untuk lima provinsi dengan kasus HIV terbanyak ditempati DKI Jakarta 68.119, Jawa Timur 60.417, Jawa Barat 43.174, Papua 37.662, dan Jawa Tengah 36.262.

Hubungan seks penyebab penularan tertinggi

Seorang perempuan yang terinfeksi HIV menyiapkan obat-obatannya di rumah penampungan di Jayapura, Provinsi Papua, 27 November 2008.

 

Salah satu faktornya adalah banyaknya lembaga nonpemerintah nasional maupun internasional, bekerja di Papua.

Baca juga:   Masyarakat Kubu Raya Diajak Sukseskan Desa Surga

Di Papua sendiri, hubungan seks adalah penyebab paling tinggi penularan HIV dibandingkan penggunaan jarum suntik dan transfusi darah.

Penularan di lingkup keluarga juga cukup dominan, meski tidak bisa diabaikan juga faktor hubungan seks di luar pernikahan.

Aktivis HIV/AIDS ini mengatakan di Kota Jayapura memiliki sekitar 40 tempat hiburan dengan lebih dari 500 pekerja seks.

“Kita sosialisasi penyampaian informasi, kemudian melakukan skrining Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS. Untuk Kota Jayapura, sudah punya klinik khusus dan teman-teman pramuria ini sudah terjadwal dengan baik untuk melakukan pemeriksaan di Pusat Kesehatan Reproduksi (PKR) secara rutin,” tambah Vanda.

Ia juga mendesak agar Pemda Papua kembali berkonsentrasi menangani HIV/AIDS karena program yang sudah berjalan selama ini, tetap butuh dukungan.

Menurutnya ada risiko terlalu besar jika mengabaikan. Semua itu merupakan gangguan, di tengah Pemda yang terlalu konsentrasi ke Covid-19.

Papua Barat juga rentan

Program pendampingan ibu hamil dengan HIV yang dilakukan Siti Maryam Rumkakir dan IPPI Papua Barat.

 

Siti Maryam Rumkakir, Koordinator Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Papua Barat mengatakan banyak program tahunan tidak terlaksana karena konsentrasi pemerintah daerah lebih banyak ke pandemi.

Tidak hanya itu, menurut Siti Maryam, pandemi juga menjadi persoalan bagi ODHA khususnya untuk perempuan yang akan melahirkan.

“Kalau untuk isu HIV atau program HIV untuk ibu dan anak yang saya pegang, untuk Papua Barat khususnya di kota Sorong, memang selama pandemi itu sangat bermasalah sekali untuk teman- teman perenpuan dengan HIV yang akan melakuan persalinan,” kata Siti Maryam.

Baca juga: Apakah Penderita HIV/AIDS Lebih Rentan Tertular Covid-19?

Baca juga:   Peningkatan Ekspor Perkuat Cadangan Devisa Negara

Dia menjelaskan, prosedur yang sudah ditetapkan, seorang ODHA yang hamil, dengan status HIV di bawah enam bulan, dia harus melakukan persalinan dengan operasi sesar.

Namun masalah muncul ketika rumah sakit rujukan di kota Sorong yang memiliki kepedulian terhadap pasien HIV, terdampak Covid-19 dan pernah menutup layanan.

Siti Maryam mengakui ada beberapa rumah sakit swasta yang bisa melakukan pelayanan operasi sesar bagi ibu hamil dengan HIV/AIDS.

Namun pembayarannya melalui jalur umum. Sementara ODHA yang menjadi dampingan IPPI Papua Barat selama ini, mayoritas datang dari kelompok masyarkat miskin.IPPI Papua Barat sosialisasi mengenai HIV pada perempuan di Keluarahan Matamalagi, Sorong Utara, Papua Barat sebelum pandemi.

 

“Mereka memikirkan berkali-kali, harus mengikuti persyaratan untuk tidak menularkan ke anak tetapi dengan biaya yang mahal, atau ya sudah diam-diam melahirkan di dukun atau di rumah, tetapi resikonya besar buat anak,” jelas Siti Maryam.

Ia juga mengatakan adanya larangan berkerumum juga menghambat pelaksanaan program-program yang sudah direncanakan.

Selain itu, kegiatan yang biasanya dilaksanakan dinas juga berkurang drastis.

Sepanjang tahun 2020, Siti Maryam mengatakan hanya satu atau dua kegiatan saja yang terlaksana.

Berbagai koordinasi lapangan yang biasanya mudah dilakukan antar pihak, selama tahun kemarin harus tertunda.

Dinas terkait biasanya beralasan jika mereka sedang fokus dalam penanganan Covid-19.

Satu hal yang cukup melegakan adalag selama pandemi rumah sakit melakukan penyesuaian layanan, khususnya dalam pengambilan obat ARV bagi ODHA.

Meski durasi layanan dikurangi, dari maksimal pukul 16.00 menjadi pukul 12.00, tetapi ODHA bisa memesan pengambilan obat melalui telepon.

Menurut data dinas kesehatan setempat, ada 20.496 kasus kumulatif HIV/AIDS di Papua Barat.(msn)

Previous Post

Mensos Tri Risma: Anggaran bansos 2021 capai Rp 50,7 triliun

Next Post

Jokowi: Ekonomi Mulai Bangkit, Ditandai Banyaknya Investasi

Indovoices

Indovoices

Next Post
Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Tidak Boleh Turun, Inovasi Kuncinya

Jokowi: Ekonomi Mulai Bangkit, Ditandai Banyaknya Investasi

Kapolri: Negara Tak Boleh Kalah kepada Premanisme Ormas

Kapolri Jamin Kebebasan Pers dalam Maklumat Mengenai FPI

Leave a ReplyCancel reply

Indovoices Apps

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indovoices.com melalui email

Join 1,246 other subscribers

Stay Connected

  • 15.6k Fans
  • 100 Followers
  • 202 Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Mengenal Srikandi Asian Games 2018 Indonesia: Nabila Evandestiera

Mengenal Srikandi Asian Games 2018 Indonesia: Nabila Evandestiera

31/07/2018
Maaher At-Thuwailibi Sebenarny Agama Dia Apa yah?

Maaher At-Thuwailibi Sebenarny Agama Dia Apa yah?

31/10/2017
Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia”, bukan “Aku Pribumi”

Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia”, bukan “Aku Pribumi”

23/10/2017
Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

29/05/2018
Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

05/09/2018
Join Telegram group https://t.me/indovoicesdotcom

Join Telegram group https://t.me/indovoicesdotcom

15/12/2019
Top 3 PNS Inspiratif Anugerah ASN 2019: Jaya Setiawan Gulo

Top 3 PNS Inspiratif Anugerah ASN 2019: Jaya Setiawan Gulo

09/01/2020
Terkait Investasi Tesla, BKPM: Masih Nego, Enggak Ada yang Hengkang

Terkait Investasi Tesla, BKPM: Masih Nego, Enggak Ada yang Hengkang

24/02/2021
Ini Pesan Presiden Jokowi untuk Penerima Beasiswa LPDP

Vaksinasi Guru Dimulai, Jokowi Target Juli Pembelajaran Normal Lagi

24/02/2021
Menlu Retno Minta Arab Saudi Izinkan WNI Umrah

Menlu Retno Tidak akan Berkunjung ke Myanmar

24/02/2021
Ferdinand, Tukang Kompor Yang Mempolitisasi Obor

Menurut Fardinand, Kerumunan Menyambut Jokowi Sama dengan Massa Habib Rizieq di Bandara

24/02/2021
BPK: Ada 5.480 Permasalahan, Risiko Kerugian Negara Capai Rp 7,1 Triliun

BPK Temukan Indikasi Penyelewengan Dana COVID-19 di Sumbar Sebesar Rp 160 Miliar

24/02/2021
KPK Minta Sulawesi Utara Efektif Gunakan Anggaran Covid-19

KPK Peringatkan Pejabat Pemprov DIY Soal Korupsi Pembangunan Stadion Mandala

24/02/2021
Sudah Selesaikah JK Dengan Dirinya? Kalau Belum, Kira-Kira Kapan?

Jusuf Kalla: Dulu Saya Usulkan Pilkada 3 Kali, Sebab Rumit Bagi Penyelenggara

24/02/2021

Tentang

IndoVoices adalah sebuah media opini yang memberi ruang kepada para penulis untuk menuangkan ide dan pemikiran, cerita dan pengalaman secara lebih mendalam dan sistematis.

Menjadi Penulis

Indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor. Indovoices memberikan kontribusi sebesar Rp 3/view.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Kanal

  • 100HariAniesSandi
  • Analisis
  • Anti Hoax
  • Budaya
  • Cerpen
  • Editorial
  • Ekonomi
  • English
  • Entertainment
  • Event
  • Fiksi
  • Hukum
  • Humor
  • Inovasi & Teknologi
  • Internasional
  • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
  • Kebangsaan
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Laporan
  • Life & Love
  • Lifestyle
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Photography/Infografis
  • Pilkada 2018
  • Politik
  • Puisi
  • Redaksi
  • Sastra
  • Sejarah
  • Sumpah Pemuda
  • Traveling
  • Umum
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2018 Indovoices.com

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
  • Login
  • Sign Up

© 2018 Indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In