Akhirnya tersingkap semua kebusukan gubernur hasil pilkada mayat.
Setelah Kali Sentiong yang berwarna hitam ditutup kain menjadi bulan-bulanan netizen dan sukses menghiasi tajuk rencana surat kabar mancanegara akhirnya gubernur Anies terpancing emosinya dan keluarlah sifat aslinya, picik dan penuh dendam…
Gubernur Anies tak mau menerima tanggung jawab dan malah menuding Jokowi-Ahok dan Djarot lah biang kerok dibalik hitamnya warna air kali Sentiong.
“Jika yang mengelola Jakarta dulu memperhatikan ini, kita gak punya warisan Kali Item. Sekarang diperhatikan ramai pula,” ujar Anies. metro.tempo.com
Pernyataan Anies ini jelas asal ngomong sebab faktanya tidak demikian. Kali ini sempat kinclong saat Ahok menjadi gubernur karena rajin dibersihkan dan dipantau. Inilah bukti pemberitaannya:
Ini menjadi rentetan peristiwa untuk kesekian kali dimana dirinya yang tidak becus bekerja tetapi menyalahkan pihak lain. Sebelumnya Anies menuding media nasional sebagai penyebab buruknya pemberitaan media internasional tentang kali item. Sandiaga juga menyalahkan PT Sinarmas land yang tidak merawat RTH Kalijodo. Itu juga setelah viral dibully netizen.
Padahal kalau mau berpikir dengan logika yang jernih, bisa saja kita balikkan. Okelah hitamnya kali sentiong adalah warisan Ahok dan dia yang kena getahnya, lha bagaimana dengan Taman Kalijodo yang terlantar? Karya yang sudah bagus saja tidak mampu dia rawat, apalagi warisan yang jelek?
Inilah contoh gubernur yang tidak menjalankan amanah. Mandat yang diberikan warga tidak dilaksanakan dengan baik akhirnya hanya mampu menyalahkan gubernur terdahulu.
Kalau saja selama sembilan bulan ini ada usaha Anies menjernihkan sungai tetapi gagal juga, Â bolehlah Anies menyalahkan keadaan. Tetapi jika tidak ada upaya apapun lalu menyalahkan pemerintah sebelumnya, ini mah licik namanya.
Saya juga ucapkan inaillahi wa inaillahi rojiun untuk tim gubernur untuk percepatan pembangunan alias TGUPP. menghabiskan dana 28 miliar, tim ini nyatanya hanya menjadi pengisi kekosongan daftar susunan organisasi di papan tulis kantor gubernur. Nyaris tak terdengar gebrakanya. Boro-boro percepatan, sekedar merawat taman saja tak mampu.Â
Dan disaat Anies sibuk mengumpat Ahok yang masih berada didalam penjara, pak menteri Basuki tengah mengerahkan pasukannya untuk membersihkan kali sentiong.
Ini ibarat rumah kita kotor, kita sibuk menyalahkan tetangga sebelah yang membuang sampai sembarangan, tiba-tiba bos kita datang membawa sapu dan pengki lalu membersihkan rumah kita. Rasanya seperti ditampar alus, malunya setengah mati…
Dengan kualitas gubernur Anies yang parah seperti ini, maklumlah jika bu Risma dirindukan, wajar jika warga Jakarta ingin menampung Kang Dedi mulyadi yang kalah di pilkada Jawa Barat.
Andai saja Ahok punya hak jawab, tentulah semua kebusukan ini akan dia bongkar. Sayangnya dia belum bisa bersuara. Andaikata pilkada Jakarta bisa diulang, pastilah ceritanya akan lain…
Ah sudahlah…
Om kali Item warisan Ahok, Â Om!