Rada-rada bingung juga saya mendengar bahwa gubernur Anies menerima penghargaan Anugerah Obsession Awards 2018 pada kategori Best Achiever in Regional Leader kemarin. Bukannya sentimen pribadi, tetapi menurut saya Anies memang belumlah layak menerima penghargaan prestisius semacam itu.
Mendengar kategori penghargaannya saja saya ingin ketawa ngakak. Lha apa tidak lucu coba! Namanya saja Best Achiever Regional Leader yang kalau diterjemahkan kira-kira artinya “Pemimpin Daerah Dengan Pencapaian Terbaik”. Permisi tanya, gubernur Anies pencapaiannya apa ya?
Saya yakin teman-teman pembaca juga pasti cengar-cengir gemes mendengarnya.
Bayangkan saja, baru lima bulan bekerja, tahun 2018 baru sampai maret, jelaslah belum kelihatan pencapaiannya, kok sudah dapat penghargaan dengan kategori “Pemimpin Daerah Dengan Pencapaian Terbaik”, lha ini kan menggelikan. Sudah begitu bangga pula! Ha..ha!
Kalau saya sih malu begitu. Tapi kalau saya lho ya!
Apakah penghargaan itu didapat karena bus Transjakarta mencapai target dan pecah rekor 500.000 penumpang per hari, selesainya flyover Pancoran dan diresmikannya underpass Kartini Lebak Bulus? Atau karena Persija juara piala presiden? Jika ya, berarti sudah seharusnya penghargaan itu diberikan kepada gubernur Ahok dan bukan gubernur Anies. Karena memang Ahoklah yang mengerjakan itu semua…
Dan kalau teman-teman mengikuti terus Indovoices, tentu sudah tahu apa saja 227 pencapaian Ahok yang mencengangkan banyak orang yang sudah saya tuliskan.
Inilah salah satu pencapaian Ahok. Silahkan baca disini:
https://www.Indovoices.com/lifestyle/life-love/serial-227-karya-ahok-yang-mencengangkan-174-underpass-kartini-ditabur-ahok-dituai-anies/
Bahwa penghargaan ini seharusnya diberikan kepada Ahok diperkuat dengan pernyataan gubernur Anies bahwa penghargaan yang diterimanya diperuntukan bagi pegawai pemprov DKI yang bertugas. Siapa pegawai yang bertugas itu? jelas orang-orang terbaik pilihan Ahok saat masih menjabat.
Bukannya sombong, tetapi orang-orang pilihan Ahok memang teruji kualitasnya. Sebab kalau ada pegawai yang kinerjanya gabener, sudah pasti kena pecat sama Ahok.
Itulah mengapa dari sejak duduk di bangku sekolah jujur saja saya tidak menyukai angka-angka, rangking ataupun penghargaan-penghargaan berupa sertifikat, piagam, piala atau yang sejenisnya.
Bukannya tidak penting, tetapi bagi saya angka-angka dan penghargaan tersebut bukanlah ukuran sebuah prestasi atau pencapaian kita yang sesungguhnya.
Dan sebagai seorang yang bekerja melayani masyarakat, seorang pejabat seharusnya tidak menganggap penghargaan-penghargaan semacam ini sebagai tujuannya, tetapi apakah hasil kinerjanya sudah dirasakan masyarakat, itulah yang lebih penting.
Seharusnya seorang pejabat berorientasi pada hasil dan bukan pada angka-angka yang bisa saja dimainkan.
Lihat saja Ahok yang bukannya bangga tetapi justru malu saat menerima penghargaan Adipura untuk kota administrasi Jakarta Pusat tahun 2016. Kala itu Ahok malu karena kenyataan di lapangan Jakarta Pusat masih kotor dan kumuh.
“Saya suka nyelonong-nyelonong nih. Di Senen itu joroknya minta ampun. Di bioskop film-film India itu, lho”. Dari Cempaka Putih sampai Senen joroknya minta ampun. Becak nongkrong di mana-mana, sampahnya nutupin tali air”.
“Saya lebih ikhlas tidak dapat penghargaan apapun, asalkan tidak ada sampah yang tertinggal. Malu saya dapat Adipura, tapi di kotanya masih ditemukan sampah, jalanannnya kotor”. Kata Ahok saat proses penyerahan piala Adipura ke Jakarta Pusat, di Balai Kota, Senin 25 Juli 2016.- Kompas.com
Ahok bukanlah pejabat yang silau akan penghargaan, dia adalah seorang pegawai pekerja keras yang orientasinya adalah hasil. Sehingga dia tidak pernah bangga dengan penghargaan. Ahok akan bangga kalau karyanya dinikmati warga Jakarta seperti saat ini, maju kotanya bahagia warganya.
Sekarang mau bagaimana lagi, mungkin sudah nasib Jakarta mendapatkan pemimpin yang bangga dengan penghargaan meskipun belum berbuat apa-apa…
Anyway, selamatlah atas terpilihnya gubernur Anies sebagai “Pemimpin Daerah Dengan Pencapaian Terbaik”! Tetapi maaf, saya mau berikan penghargaan itu untuk Ahok…