• Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami
Wednesday, 17 August 2022
  • Login
  • Register
Indovoices
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
No Result
View All Result
Indovoices
No Result
View All Result
Home Umum

Dari Kuli Jadi Pengusaha: Nasib Ada Ditangan Kita, Takdir Ada Pada Tuhan

Tjipta EffendibyTjipta Effendi
August 28, 2018
inUmum
Reading Time: 4 mins read
91 4
AA
1
Dari Kuli Jadi Pengusaha: Nasib Ada Ditangan Kita, Takdir Ada Pada Tuhan
270
SHARES
951
VIEWS

Walaupun sudah sejak lama, ada peribahasa mengatakan bahwa: “Meratapi nasib ,tidak akan mengubah apapun”, namun hingga kini, tetap saja banyak orang yang mengisi hidupnya dengan keluh-kesah.

Karena itu, saya termotivasi untuk menuliskan cuplikan perjalanan hidup pribadi, yang pernah mengalami pahitnya kehidupan selama bertahun tahun. Diharapkan, tulisan ini dapat menjadi masukan bagi orang banyak, yang sedang berusaha untuk mengubah nasibnya.

Gagal Dalam Usaha Dagang Keliling
Sebagai orang yang baru terjun ke dalam kehidupan bermasyarakat, saya mencoba untuk berdagang keliling. Yakni membawa barang-barang hasil produksi pabrik permen di Medan ke Padang. Namun karena belum berpengalaman sama sekali, akhirnya dalam waktu kurang dari 6 bulan, seluruh modal ludas.

Sejujurnya, pada waktu itu, saya merasa shock, karena bukan hanya modal pribadi yang habis, karena merugi, tapi pinjaman pada tante kami di Medan, dimana saya dan istri menumpang tinggal, tidak bisa kami kembalikan. Walaupun tidak pernah ditagih, namun ada perasaan tidak nyaman untuk terus tinggal di sana dan membebani tante kami, yang dua orang anaknya, masih duduk di SD.

Masuk Kerja di Pabrik Karet
Akhirnya ada teman dari Padang, membantu agar saya diterima bekerja di PT Pikani, yang lokasinya di desa Patumbak, sekitar 34 Km di luar kota Medan. Istri saya dapat kerja di Kantor, sementara saya kerja di pabrik. Namun dua tahun kerja disana, tidak ada uang yang dapat ditabungkan, malahan 3 kali saya hampir mati, karena terserang Malaria. Karena tempat kami tinggal di pemondokan buruh, berada di dekat hutan. Pemondokan yang kami tempati hanya seluas 2 X 3 meter. Tidak ada perabot, selain dari bangku terbuat dari kayu kasar. Untuk mandi, kami harus bangun jam 4.00 subuh, karena harus antrian di kamar mandi umum.

Memutuskan Pulang Kampung
Sementara itu, istri saya hamil. Saya semakin kecut, mengingat pemondokan kami sama sekali jauh dari layak, untuk dihuni bayi yang akan dilahirkan kelak. Maka kami memutuskan untuk pulang kampung. Manager kami Bang Yunan Purba, mencoba menahan kami, dengan janji, kami akan dipindahkan ke pemondokan yang lebih baik. Namun tekad kami sudah bulat dan akhirnya, kami pamitan untuk pulang kampung.

Walaupun sesungguhnya, kami sudah tahu, bahwa pulang kampung, harus siap menghadapi teman teman yang sinis. Karena biasanya orang merantau, pulang nasibnya berubah, tapi kami malahan jadi kere.

Menjadi Penjual Kelapa di Pasar Tanah Kongsi Di Padang
Setibanya di Padang, kami bingung mau mengerjakan apa? Beruntung, istri saya berhasil diterima sebagai guru di SMP Murni. Kami menyewa kedai di pasar Tanah Kongsi,dengan menjual seluruh sisa-sisa perhiasan istri saya.

Sesungguhnya saya sangat tidak tega, tapi istri saya dengan ikhlas menjualnya dan uang penjualan perhiasan. Kami menyewa kedai, yang merangkap menjadi tempat tinggal kami.

Jam 3.00 subuh, kami sudah bangun, karena istri saya harus ke stasiun kereta api membeli kelapa dan saya sudah harus bekerja membuka sabut kelapa, untuk diparut dan dijual. Satu butir kelapa bisa untung 5 rupiah.

Hingga putra pertama kami lahir, nasib belum berubah. Saya bersyukur, istri saya sangat tegar menghadapi kesulitan hidup dan tak pernah sekali juga berkeluh kesah.

Putra Ulang Tahun ke 3
Pada waktu putra pertama kami ulang tahun ke 3, dengan suara memohon ia minta dibelikan kue. Saya memeluknya sambil menangis. Dan putra kami balas memeluk saya kuat kuat,sambil berkata: ” Papa, jangan menangis, kalau tidak ada uang, tidak apa apa “.

Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut anak berusia 3 tahun, saya tidak mampu lagi menahan air mata saya, istri saya berusaha membujuk putra kami dengan membuatkan Kue Tart dari gabus bekas, Kami menyalakan sebatang lilin bekas, berdoa dan bernyanyi :” Panjang umurnya…” dengan suara serak menahan rasa haru.

Titik Terang Itu Pun Muncul
Suatu hari, teman lama saya yang sudah sukses, mengajak saya datang ke kantornya. Disana banyak memotivasi saya dan mengingatkan bahwa bila tetap berjualan kelapa, bagaimana kelak nasib putra kami? Syamsuar (nama sesungguhnya), memberikan saya pinjaman modal untuk mengumpulkan kopi dari kampung kampung. Saya sangat bersyukur dan merasakan inilah jalan untuk mengubah nasib kami.

Saya ke Batusangkar dan berkeliling kampung membeli biji kopi dari para petani, akhirnya terkumpul satu karung. Langsung saya serahkan kepada sahabat saya, Syamsuar di Padang, yang berkantor di Jalan Diponegoro. Kopi sekarung tersebut dibeli oleh Syamsuar dan keuntungannya, melebihi sebulan saya jualan kelapa.

Sejak saat itu, saya berunding dengan istri saya, untuk tidak lagi berjualan kelapa, karena ingin fokus menjadi pengusaha kopi yamg membeli kopi di kampung-kampung. Titik terang dalam kehidupan kami, semakin menampakan cahayanya. Semakin hari, uang mulai terkumpul.

Kemudian kami pindah dari Pasar Tanah Kongsi ke Jalan Kampung Nias, kami lega, karena bisa hidup dengan layak. Setelah berjalan tiga tahun, suatu hari Syamsuar menyarankan saya ikut ambil bagian untuk ekspor kopi. Mendengar peluang yang ditawarkan, tentu saja kami sangat bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Syamsuar.


Menjadi Pengusaha Mandiri
Singkat cerita 7 tahun kemudian, kami sudah menjadi pengusaha Eksportir Kopi dan Cassia. Kami sudah membangun rumah di Komplek Wisma Indah I di Ulak karang kota Padang.

Putra kami yang dulu pernah ikut menderita bersama kami, melanjutkan studi di California State University. Dalam usia 21 tahun, Irmansyah Effendi, putra pertama kami lulus Msc dengan predikat Magna Cumlaude.

Bagaikan Mimpi ketika kami hadir pada wisuda putra kami, serasa bagaikan mimpi. Dari kuli dan penjual kelapa, putra kami bisa lulus dengan nilai terbaik di bidang Computer science.

Sungguh, apa yang mustahil bagi manusia, ternyata bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Berkat kerja keras dan pantang menyerah, serta didukung oleh cinta kasih dari istri dan anak-anak, kami mampu mengubah nasib, dari kuli menjadi pengusaha.

Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, bukan untuk pamer pencapaian, melainkan untuk menerapkan hidup berbagi. Semoga tulisan ini, mampu menginspirasi orang banyak, bahwa sesungguhnya nasib itu ada ditangan kita masing-masing.

Tjiptadinata Effendi

Previous Post

Punya Peluang Bagus, Presiden Jokowi Dorong Anak-Anak Muda Segera Tetapkan Ide Bisnis

Next Post

Setkab Gelar ‘Entry Meeting’ Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Akuntabilitas Kinerja

Tjipta Effendi

Tjipta Effendi

Next Post
Setkab Gelar ‘Entry Meeting’ Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Akuntabilitas Kinerja

Setkab Gelar ‘Entry Meeting’ Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Akuntabilitas Kinerja

Kabar Jakarta (Catatan Dari Seorang Perantau)

Kabar Jakarta (Catatan Dari Seorang Perantau)

Comments 1

  1. Juleo Simanjuntak says:
    4 years ago

    Sungguh terharu saya membacanya… Terima kasih pak

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

Indovoices Apps

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indovoices.com melalui email

Join 1,249 other subscribers

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

September 5, 2018
Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

May 29, 2018
Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia”, bukan “Aku Pribumi”

Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia”, bukan “Aku Pribumi”

October 23, 2017
Telepon Anies Bebas Dari Hukum, Warga Ramai Minta Nomor Anies

Telepon Anies Bebas Dari Hukum, Warga Ramai Minta Nomor Anies

April 3, 2018
Mengenal Italia Lebih Dekat: Sekilas Tentang Pendidikan Di Italia

Mengenal Italia Lebih Dekat: Sekilas Tentang Pendidikan Di Italia

July 10, 2018
7 PILAR UTAMA DALAM RUMAH TANGGA

7 PILAR UTAMA DALAM RUMAH TANGGA

May 22, 2018
Mengenal Italia Lebih Dekat: Italia Dan Sejarah Yang Mengikutinya

Mengenal Italia Lebih Dekat: Italia Dan Sejarah Yang Mengikutinya

August 9, 2018
Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia”, bukan “Aku Pribumi”

Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia”, bukan “Aku Pribumi”

7
Rapat BPN

Warga Jatikarya Mempertanyakan Hasil Rapat BPN Yang Tidak Melibatkan Subyek Perkara

July 16, 2022
Membongkar Gurita Cikeas Di Tubuh Garuda

Membongkar Gurita Cikeas Di Tubuh Garuda

June 30, 2022
Pengadilan Harus Tegas, Jangan Biarkan Pelanggaran HAM

Pengadilan Harus Tegas, Jangan Biarkan Pelanggaran HAM

June 9, 2022
Mafia Tanah Oknum ATR/BPN Sendiri, Kejagung Wajib Usut Tuntas

Mafia Tanah Oknum ATR/BPN Sendiri, Kejagung Wajib Usut Tuntas

May 31, 2022
Gagal Bertemu Menteri Sofyan Djalil, Warga Jatikarya Rela Tiap Hari Mendatangi BPN Pusat

Gagal Bertemu Menteri Sofyan Djalil, Warga Jatikarya Rela Tiap Hari Mendatangi BPN Pusat

March 22, 2022

Eksistensi Surat Pengantar Dalam PerMA No 2 Tahun 2021 Dan PerMen ATR BPN No 19 Tahun 2021

March 15, 2022
Jangan Biarkan Jokowi Bekerja Sendirian Mempresentasikan IKN Nusantara

Jangan Biarkan Jokowi Bekerja Sendirian Mempresentasikan IKN Nusantara

March 15, 2022

Tentang

IndoVoices adalah sebuah media opini yang memberi ruang kepada para penulis untuk menuangkan ide dan pemikiran, cerita dan pengalaman secara lebih mendalam dan sistematis.

Menjadi Penulis

Indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor. Indovoices memberikan kontribusi sebesar Rp 3/view.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Kanal

  • 100HariAniesSandi
  • Analisis
  • Anti Hoax
  • Budaya
  • Cerpen
  • Editorial
  • Ekonomi
  • English
  • Enterpeneurship
  • Entertainment
  • Event
  • Fiksi
  • Finansial
  • Hukum
  • Humor
  • Inovasi & Teknologi
  • Internasional
  • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
  • Kebangsaan
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Laporan
  • Life & Love
  • Lifestyle
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
  • Marketing
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Photography/Infografis
  • Pilkada 2018
  • Politik
  • Puisi
  • Redaksi
  • Sastra
  • Sejarah
  • Startup
  • Sumpah Pemuda
  • Traveling
  • UKM
  • Umum
  • Video
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2018 Indovoices.com

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
  • Login
  • Sign Up
  • Cart

© 2018 Indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
 

Loading Comments...