Ketika target tercapai, sering sekali orang saling melupakan peran dan perjuangan orang lain. Apalagi orang-orang yang memang tujuannya hanyalah ambisi pribadinya. Perjuangan orang hanya menjadi pijakan kaki untuk bisa meraih tempat yang lebih tinggi. Kalau sudah begini tipe orangnya, maka yakinlah suatu saat dia juga akan kena karma mengalami hal yang sama.
Hal ini sepertinya sedang dialami oleh para alumni 212, begitulah mereka menamakan diri mereka, yang merasa Anies-Sandi telah melupakan mereka. Pada peringatan aksi 411, Eggy Sudjana sudah menyebutkan Anies seperti kaca lupa pada kulitnya. Setelah sukses jadi Gubernur, melupakan mereka yang ikut berjuang.
Tanggal 12 Desember ini, alumni 212 juga akan melakukan reuni. Tidak seperti sebelumnya, reuni kali ini tidak semenarik aksi pertama yang mereka lakukan. Bahkan target mereka pun hanyala sejutaan orang. Benar atau tidaknya nanti akan kita buktikan bersama, tetapi kalau melihat pengalaman sebelumnya, kehadiran tidak akan mencapai target.
Jelas saja tidak akan mencapai target, karena tokoh Muhammadiyah yang punya pengaruh besar seperti Din Syamsuddin sudah direkrut oleh pemerintah. Ya, Din sudah diangkat menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban. Posisi ini tentu saja membuat Din tidak lagi bisa sembarangan berbicara, apalagi mendukung reuni 212 ini.
Dan lihat saja bagaimana Din kini malah menyindir acara yang dilakukan oleh alumni 212 ini. Menurut Din, acara yang mereka lakukan seperti acara sekolahan. Din juga menyindir, emangnya mereka ini ada sekolahnya?? Hehehe.. Akhirnya Din bisa juga menyindir alumni 212 seperti ini. Jika sudah begini, apakah para alumni 212 akan menyebut Din cebon IQ 200?? Hahahaha…
Lebih parah lagi, setelah aksi 411 dicuekin, kini aksi 212 pun harus mengalami hal pahit saat Gubernur Anies merasa kesal dan sewot saat ditanyai mengenai ijin aksi 212. Anies saat ditanya wartawan dengan ketus menjawab bahwa dirinya tidak mengurusi hal tersebut. Padahal, Sandiaga sudah mengoper wartawan untuk bertanya ijin kepada Gubernur Anies.
Nasibnya miris memang para alumni 212 ini. Sudah pimpinan mereka kabur ke Arab Saudi dan tidak kembali-kembali, lalu dengan membual menyatakan bahwa Rizieq Shihab akan hadir di acara reuni 212 demi meningkatkan jumlah peserta yang hadir. Padahal, Rizieq sudah pasti akan ditangkap jika datang ke Indonesia. Mana mungkinlah Rizieq berani pulang.
Dan reuni ini akan menjadi sebuah bukti sebanyak mana orang-orang yang masih saja belum move on dari Pilkada Jakarta, atau bahkan belum juga move on dari keinginan mendirikan negara Islam Indonesia. Orang-orang yang masih saja menjadikan agama sebagai komoditas politik dengan cara-cara rendah.
Dan saya berharap, nanti yang hadir tidak sampai ratusan ribu orang, kalau tercapai sepertinya tidak akan sampai setengah dari target. Karena sudah tidak ada lagi kepentingan politik yang mau dikejar dan alumni 212 sudah kehilangan sosok bernama Rizieq Shihab. Sepertinya mereka ini menyesal karena Rizieq sepertinya dikerjain dengan dibiarkan kabur dan membuat kondisi mereka dilematis.
Seperti sindiran Din tadi, mereka ini memang orang-orang aneh yang memakai nama alumni dan reuni padahal tidak ada sekolahnya. Hanya gara-gara melakukan aksi sekali dan yang hadir kebetulan banyak, mereka membuat namanya alumni dan acara reunian. Akhirnya yang akan terjadi hanyalah semakin merendahkan diri mereka saja.
Biarkan saja mereka membuat acara ini. Kita akan lihat sejauh mana keberhasilan Presiden Jokowi meredam kekuatan kaum intoleran radikal ini. Kalau sedikit yang hadir, maka Presiden Jokowi berhasil. Tetapi kalau masih juga banyak, maka masih akan menjadi tugas berat bagi Presiden Jokowi mengamankan dua periodenya.
Selamat bereuni alumni 212, semoga nantinya engkau sadar, bahwa apa yang kalian lakukan tidak pernah membanggakan Islam, bahkan membuat Islam dipandang buruk dan tidak baik. Karena kami tahu, kalau Islam tidak pernah mengajarkan apa yang kalian lakukan saat ini.
Jadi, bagaimana prediksi anda?? Akankah mencapai 50% dari target sejutaan yang akan hadir?? Kalau saya tidak akan mencapai seratus ribu orang.
Salam sepi.