Seri kedua dari bahasan “empat kasih tak sampai Ahok” adalah Revitalisasi Kawasan Wisata Religi Internasional Makam Mbah Priok.
Inilah salah satu keinginan Ahok yang belum sempat terwujudkan lantaran begitu singkatnya waktu laskar pelangi dari Belitung Timur ini menjadi gubernur DKI Jakarta.
Saya melihat Ahok ini seperti ketagihan menyulap sebuah kawasan kumuh menjadi tempat wisata berkelas internasional. Entah dapat inspirasi dari mana, hampir di setiap tempat yang dia kunjungi, tangannya seperti gatal dan ingin segera merevitalisasi atau paling tidak merenovasinya.
Padahal kalau kita perhatikan, Ahok jarang sekali ke luar negeri untuk studi banding, tapi pemikirannya kelas expatriat. Beda dengan gubernur sekarang yang meskipun rajin plesir dengan pesawat kelas wah…Nyatanya, hanya bisa menutup kali dengan waring.
Intensitas kunjungan ke mancanegara ternyata tidak selalu berbanding lurus dengan kemajuan cara berpikir…
Sudah tidak terhitung jumlahnya tempat wisata Jakarta yang dipermak Ahok. Mulai dari kawasan Monas, Kota Tua, Lapangan Banteng, Kalijodo, waduk Ria Rio, waduk Pluit, danau Sunter, Pasar Ikan, masjid Luar Batang, Kampung Aquarium bahkan sungai di Jakarta yang terkenal kumuh pun ingin dijadikan kawasan wisata dunia. Ini belum termasuk 292 RTH/RPTRA yang tersebar diseluruh Jakarta. benar-benar “gila” ini orang.
Kita kembali ke makam Mbah Priok…
Mendapat undangan dari habib sting berkunjung ke makam Mbah Priok, insting internasional Ahok pun muncul. Ahok melihat ada potensi wisata religi yang luar biasa disana. Seperti orang sipil, Ahok tahu persis “barang bagus” yang kalau dipoles bisa mengkilap…
Dari sinilah kisah revitalisasi makam Mbah Priok itu berawal. Agak mengherankan memang Ahok yang adalah seorang nasrani tetapi malah memikirkan wisata religi umat muslim…
Berikut pernyataan Ahok saat mengunjungi makam mbah priok yang saya ambil dari situs merdeka.com.
“Diundang ke sana, dan saya tertarik kalau makam Mbah Priok jadi salah satu situs wisata ziarah di Jakarta dengan fasilitas standar internasional, seperti toilet dan masjid yang baik,”
“Dan saya akan datang secara resmi kembali setelah saya aktif sebagai gubernur ke sana dengan membawa pejabat terkait ke makam mbah priok supaya bisa mencari solusi merealisasikan agar para turis mancanegara juga merasa nyaman jika berziarah atau sekedar wisata ke makam Mbah Priok dan kompleksnya jika berhasil . Bisa bermanfaat untuk jemaahnya yang jualan makanan dan souvenir juga di sana”.
“Ini anugerah buat penggiat pariwisata di DKI ada titik wisata ziarah Mbah Priok dengan akses jalan tol dan layang yang begitu rapi saat ini di Tanjung Priok,”
Ahok, 12 Januari 2017.
Bayangkan rancangan komplek masjid, toilet, tempat ziarah, bahkan tempat jamaah berjualan makanan dan souvenir pun sudah ada dikepalanya. Ahli waris Mbah Priok pun sudah sepakat dan tinggal eksekusi saja…
Namun apa yang terjadi, malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Ahok tak pernah kembali lagi ke makam Mbah Priok untuk mewujudkan impiannya menjadikan komplek makam ini menjadi pusat wisata religi dunia. Ahok kalah pilkada dan bahkan harus terpenjara atas kasus penistaan agama yang menjeratnya…
Sempat diberitakan Ahok tetap berusaha merenovasi masjid makam Mbah Priok meski masih berada di dalam penjara. Namun dengan segala keterbatasan yang ada, wajarlah kalau hasilnya tidak maksimal. Sangat disayangkan…
Padahal andai saja Ahok berkesempatan menjadi gubernur satu periode lagi, saya yakin saat ini orang akan terkagum-kagum dengan kemegahan makam Mbah Priok sebagaimana warga juga memuji kemegahan Lapangan Banteng yang baru saja “diakuisisi” gubernur Anies…
Lagi-lagi keinginan Ahok harus kandas ditengah jalan. Semoga kelak impian Ahok ini dapat terwujud, entah bagaimana cara Tuhan membuka jalan…
Terimakasih atas mimpimu untuk makam Mbah Priok, pak Ahok!
Hebatnya dia, walau tak bisa mengeksekusi keseluruhan, dia masih berupaya merevitalisasi masjidnya dulu… dari dalam sel.
Ini hebatnya seorang Ahok. Tak pernah ingkar janji di dalam segala keterbatasannya ????