Indovoices.com –Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan belum akan menerapkan kebijakan normal baru atau new normal dalam jangka waktu pendek ini.
Namun, Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya hingga saat ini terus mempersiapkan pelaksanaan normal baru dengan gencar edukasi dan latihan kepada masyarakat.
“Belum (penerapan new normal), kita lagi latihan. New normal itu bukan bendera finish yang dikibarkan, terus ini disebut new normal. Maka harus diawali dulu dengan latihan-latihan,” katanya.
Persiapan normal baru ini dilakukan di sejumlah kantor pemerintahan, layanan publik, perbankan, pasar, industri, tempat ibadah hingga sekolah.
Meski persiapan, Ganjar mengatakan, sarana prasarana pendukung harus siap. Seperti misalnya tempat cuci tangan, mengukur suhu serta pengaturan flow saat mereka bergerak harus tuntas.
“Sekarang sedang kami coba siapkan mereka mengatur itu, agar masyarakat siap. Kemarin setelah ada keputusan Menteri Kesehatan sebagai pedoman, kami perintahkan semua untuk mengatur,” katanya.
Disinggung kapan kemungkinan kebijakan new normal diambil, Ganjar mengatakan hal itu masih menunggu perkembangan. Sebab menurutnya, kebijakan itu harus mempertimbangkan banyak faktor, khususnya penurunan kurva kasus positif COVID-19.
“Kapan dilakukan, ya kalau kurvanya turun drastis. Kan itu sudah ada petunjuknya dari Gugus Tugas, sehingga semua harus mengacu ke sana,” terangnya.
Namun, Ganjar berpendapat bila penerapan normal baru bisa dimulai dari tingkat kabupaten/Kota yang kasus positif COVID-19 nya masih nol.
“Untuk Jateng tidak dalam waktu pendek, kecuali kabupaten/kota yang sudah rendah. Rembang kemarin sempat nol kasus, tapi ini infonya ada tiga pasien dari daerah lain, maka tunda dulu. Tegal kemungkinan bisa, tapi hati-hati karena berhubungan dengan daerah sekitarnya. Jadi semua harus diatur dan disiapkan,” tegasnya.
Terkait mekanisme new normal, Ganjar mengatakan tidak ada penunjukan dari pusat atau pengajuan dari daerah. Hasil rapat beberapa waktu lalu, diputuskan bahwa itu dilakukan sukarela.
Untuk itu, dia lebih suka menata dan menyiapkan. Bahkan jauh sebelum ini dilakukan, Ganjar menegaskan sudah datang ke pabrik rokok di Kudus mereka sudah mengatur, pabrik tekstil sudah berjalan, pasar berjalan dan lainnya.
“Kemarin saya cek mal sudah mengatur bagus, perkantoran, tempat ibadah, sekolah semua sudah menyiapkan. Intinya saya sudah siapkan, nanti kalau kurvanya sudah turun sampai ke bawah dan dibawah 50 persen baru bisa. Kalau masih di atas 50 persen ya jangan,” kata dia.(msn)