Namanya juga kaum ONTA (Otak Nol Tapi Angkuh) dan kaum Budat (Bumi Datar) suka makan hoax dan suka main aksi boikot, kadang tidak berpikir panjang dan selalu bergerak mengikuti satu komando. Benar tidaknya tidak pernah dicek. Asal satu bilang A maka semuanya akan bilang A. Kayak sudah diseting semua otak mereka ini. Diseting tidak kritis dan sudah mati nalarnya.
Dan sebenarnya fenomena ini semakin tumbuh subur di Indonesia. Bayangkan saja saat ada kejadian seorang warga yang mati terbakar karena diduga mencuri ampli Mushala, lalu yang terakhir ada orang diduga mesum tetapi malah yang menggrebek mesum sejati. Bukannya diserahkan sama yang berwenang malah jadi tontonan. Mungkin orang-orang ini hobi nonton bokep jadi otaknya penuh dengan kebokepan.
Padahal, kalau kita hidup dalam iman yang benar, orang yang sudah salah dan tertangkap basah pun, tidak boleh kita lakukan seperti binatang. Dibakar sampai mati atau diarak dengan ditelanjangi. Karena dengan begitu, maka kita sendiri tidaklah pantas disebut orang yang beradab. Manusia itu memperlakukan manusia seperti manusia, bukan berbuat rendah seperti itu.
Meski tidak bisa dipastikan sepenuhnya bahwa mereka ini adalah kaum yang sama, tetapi gejala fenomena sosial seperti ini sudah mewabah. Seorang teman bahkan pernah bercerita bahwa dia mengalami kejadian yang mirip. Begitu ada sesorang teriak, maka semua ikut teriakan tersebut tanpa cek kebenarannya. Dan ternyata apa yang diteriakan tidaklah seheboh orang-orang yang berlari tersebut.
Nah, fenomena ini sedang terjadi sebenarnya bukan tanpa dasar. Semua bisa kita lihat bagaimana sekarang tindakan-tindakan main hakim sendiri dan main serang dan boikot adalah sebuah budaya baru yang sedang diajarkan di didoktrinkan. Strategi yang membuat negeri ini bisa pecah belah seperti Suriah.
Bayangkan saja, saat ada yang menyebar isu bahwa bos Traveloka menyalami Ananda Sukarlan karena aksi Walk Outnya, langsung otomatis semua melakukan aksi #UninstallTraveloka. Dan sama seperti aksi-aksi lainnya, aksi mereka ini tidak ada berdampak apapun terhadap Traveloka. Bahkan parahnya ternyata isu yang mereka sebar adalah hoax.
Manajemen Traveloka mengklarifikasi bahwa bos mereka tidak hadir pada acara tersebut, sehingga tidak mungkin menyalami Ananda. Lalu siapa yang menyalami Ananda?? Hantunya bos Traveloka?? Hehehehe.. Yah begitulah kelakuan kaum budat. Apa aja bisa dibuat dan dihalusinasikan, asal ada kerjaan buat rusuh di negeri ini.
Dan berikut adalah lelucon dan kelucuan yang dibuat di twitter terkait kekoplakan kaum budat dan ONTA ini..
Grup jarang piknik kok mau uninstall traveloka.. 🙂
Pikniknya cuma kepuncak, monas (itupun tgl cantik) perlu apa ama Traveloka dan lucunya boikoknya salah sasaran,bos Traveloka tidak terlibat dgn ajakan wo
Yah begitulah mereka-mereka ini. Mau sok-sokan tampil boikot-boikotan padahal beritanya hoaks. Mana sok-sokan mau unsinstall lagi. Takutnya malah gara-gara isu ini mereka install dan uninstall langsung. Maklum, kalau jarang piknik yah mana mungkinlah ada Travelokanya, apalagi kalau pikniknya cuman ke Monas-Istiqlal.
Belum lagi kalau tamasya, itupun dilakukan saat Pilkada. Parahnya ya itu tadi, tamasya ke TPS-TPS. Apa iya perlu pakai Traveloka?? Yah beginilah namanya orang merasa paling benar dan ingin menunjukkan kekuatannya, padahal yang diperlihatkan adalah kebodohan yang pantas untuk ditertawakan. Jaman now kok masih suka makan dan sebar hoax.
Dan kini, mereka hanya bisa masuk goa lagi, bersembunyi karena malu, yang tidak punya malu yah tetap saja koar-koar tidak jelas seperti kerbau di sawah.. Mooo.. (lagu jamrud).
Syukurnya salah satu panutan mereka Arie Untung tidak ikut-ikutan emosi uninstall Traveloka. Lah bagaimana mau uninstall, bisa-bisa malah Arie dan isterinya di uninstall jadi pemeran iklan Traveloka. Makanya tidak heran kalau Arie yang lantang tidak berani macam-macam dengan gerakan boikot Traveloka. Maklum, modusnya beragama masihlah seputaran duit.
Jadi, apakah aksi boikot-boikot begini akan berhenti mereka lakukan?? Namanya saja kaum Bumi Datar, sampai kapan pun akan tetap buat gerakan boikot aneh-aneh, seaneh nama mereka bahwa bumi ini datar tidak bulat.
Salam Budat.