Indovoices.com– Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan bom bunuh diri di acara pernikahan di Kabul, Afghanistan, Sabtu (17/8/2019), pukul 22.30 waktu setempat.
“Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan rasa simpati dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Menurut Kemlu RI, tidak terdapat korban WNI dalam serangan tersebut, di mana tercatat 58 orang WNI sedang berada di Afghanistan.
Untuk informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler, WNI dapat menghubungi hotline KBRI Kabul di nomor +9379 733 3444 atau +9320 220 1066.
Sebelumnya, seorang pembom bunuh diri menewaskan 63 orang dan melukai 182 dalam serangan terhadap satu pesta perkawinan di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, pada Sabtu malam
Taliban membantah bertanggung jawab atas ledakan saat pesta perkawinan di Kabul Barat tersebut, di permukiman Syiah yang dipenuhi orang yang merayakan perkawinan.
Serangan itu terjadi saat Taliban dan Amerika Serikat (AS) berusaha merundingkan kesepakatan mengenai penarikan pasukan AS dari Afghanistan sebagai imbalan bagi komitmen Taliban mengenai pembicaraan perdamaian dan keamanan dengan pemerintah dukungan AS.
Pemboman tersebut dilakukan setelah serangan bom terhadap satu masjid di Pakistan pada Jumat sehingga menewaskan saudara pemimpin Taliban Habitaullah Akhundzada. Tak satu pihak pun mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu, yang menewaskan empat orang dan melukai sebanyak 20 orang. (jpp)