Indovoices.com –Menteri BUMN Erick Thohir kembali mengangkat komisaris baru di PT PLN (Persero). Kali ini, Eko Sulistyo, tim sukses Presiden Jokowi yang mendapatkan kursi empuk tersebut. Padahal, bulan lalu Erick baru saja mengangkat dua komisaris anyar di BUMN kelistrikan itu.
Eko diangkat Erick pada 9 Oktober 2020 dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT PLN. Eko merupakan mantan Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) periode 2014-2019. Eko diangkat jadi Deputi IV saat KSP dipimpin Luhut Binsar Panjaitan. Dia juga menjadi tim sukses Jokowi sejak di Solo.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Eko diangkat menjadi Komisaris PLN karena dianggap punya pengalaman melayani masyarakat. Dia membantah bagi-bagi jabatan pada pendukung Jokowi
“Mas Eko kan dulu di KSP, beliau paham dan punya pengalaman di sana. Kita tahu saat ini PLN fokus ke pelayanan. Saat di KSP juga menangani hal-hal yang berhubungan dengan sosial masyarakat dan publik sehingga kita harapkan Mas Eko bantu support PLN,” kata Arya.
Eko tercatat pernah menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Solo 2003-2008. Dalam beberapa kesempatan, Eko mengaku kagum dengan kerja Jokowi yang turun ke bawah saat masih di Solo. Dia kemudian tercatat menjadi pendukung Jokowi mulai dari pemilihan Wali Kota Surakarta pada pertengahan 2010 dan pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Saat pemilihan Presiden RI 2014, Eko juga dipercaya menjadi salah satu tim sukses Jokowi dengan menjadi Koordinator Lapangan Tim Relawan. Eko juga disebut sebagai orang dibalik pencetus gaya Blusukan Jokowi.
Selain Eko, salah satu pendukung Jokowi yang juga diangkat Erick Thohir menduduki kursi BUMN adalah Ulin Ni’am Yusron. Ulin mendapatkan kursi sebagai Komisaris Independen PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development (ITDC) pada Kamis (8/10).
Arya mengungkapkan, alasan Erick mengangkat Ulin karena dinilai punya kemampuan untuk mempromosikan pariwisata yang tengah dibangun ITDC seperti Kawasan Mandalika di Nusa Tenggara Barat. Pengalaman Ulin yang lama berkecimpung di dunia media dan pemberitaan menjadi alasan. Dia juga membantah pengangkatan Ulin sebagai bagi-bagi jabatan ke pendukung Jokowi.
“Ulin itu kan dulunya dari media. Yang buat beritasatu.com dulu Ulin. Jadi, dia punya pengalaman medianya sangat kuat. Kami melihat ITDC sedang mengembangkan diri dan kami ingin ada komisaris yang kuat di bidang promosi,” ujar Arya.(mns)