Ungkapan “gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan” sepertinya sangat cocok untuk gubernur Anies. Bagaimana tidak, gubernur Anies ragu-ragu dengan pembangunan skybridge yang telah ditandatanganinya.
Skybridge Tanah Abang, proyek senilai 50 miliar rupiah yang diharapkan mampu menampung PKL jalan Jatibaru ternyata belum terencana dengan matang. Belum juga mulai pembangunannya, proyek ini berpotensi dibongkar jika rancangannya tidak sesuai dengan konsep Transit Oriented Development (TOD).
Bayangkan! dibangun saja belum, Anies sudah berencana membongkarnya.
Ini sama saja dengan seorang yang sudah tanda tangan di buku nikah tetapi ragu-ragu dan berencana berpisah jika kelak rumah tangganya tidak cocok. Bahtera rumah tangga belum dilalui, sudah merencanakan perceraian. Om, sehat Om?
“Intinya adalah kita ingin solusinya di sini solusi yang relevan dengan pembangunan TOD besok. Sehingga kita bangun sky bridge itu nggak sia-sia. Ini salah satu catatan”.
Saya sampaikan bahwa sky bridge ini sifatnya solusi sementara. Tetapi karena investasi di sini membutuhkan dana yang besar, jangan sampai barangnya jadi sementara”.
“Sehingga ketika membuat TOD besok rancangannya itu cocok dengan sky bridge yang sekarang. Jadi sky bridge-nya bermanfaat untuk TOD. Kalau nggak nanti kita bongkar lagi, mindahin lagi,”
Gubernur Anies. Detik.com
Kan lucu jadinya, ide-ide sendiri, dirancang rancang sendiri, disetujuin setujuin sendiri, ternyata dia sendiri tidak yakin proyek ini akan menjadi solusi. Lha padahal skybridge ini masuk dalam konsep penataan jangka menengah kawasan Tanah Abang dengan nilai investasi yang luar biasa besar. Apa tidak buang-buang uang, pak Anies?
Jujur saja saya sendiri juga meragukan pembangunan skybridge ini. Tanpa ketegasan dan komitmen gubernur Anies, mustahil Tanah Abang bisa tertata rapi berapapun skybridge yang dibangun.
Lihat saja sekarang  Tanah Abang semakin semrawut dan PKL semakin banyak, padahal sudah ditata dengan menutup jalan raya. Salahnya dimana? Mengapa demikian?
Logika bodohnya begini, jalan Jatibaru ditutup dan dijadikan lapak jualan untuk menampung PKL yang semula berjualan di trotoar. Apakah trotoar sekarang steril dari PKL? Tidak! Trotoar malah diduduki oleh pedagang-pedagang baru dari berbagai daerah.
Dengan membayar sejumlah uang kepada penguasa Tanah Abang, pedagang-pedagang baru ini leluasa menguasai trotoar. Apakah ada tindakan dari satpol PP? Tidak, mereka malah minta THR, menjadi penjaga keamanan bagi para PKL. Gubernur tak berdaya, lemah menegakkan aturan dalam hal ini.
Setelah didesak Ombudsman untuk membuka jalan Jatibaru, lalu dirancanglah skybridge ini untuk menampung PKL jalan Jatibaru. Saat skybridge nanti siap ditempati, saat itu PKL sudah semakin banyak dan tak tertampung lagi. Akhirnya PKL yang tidak mendapat jatah tempat di jembatan awan ini akan kembali ke trotoar, semrawut lagi…
Inilah alasan mengapa saya ragu skybridge ini bisa menjadi solusi penataan Tanah Abang. Masuk akal?
Jika ingin benar-benar menata kawasan yang penuh dengan PKL ini, menurut saya gubernur Anies harus memiliki KETEGAAN DAN KEBERANIAN. TEGA mengusir PKL yang berjualan di trotoar dan BERANI melawan penguasa Tanah Abang yang “menjual” trotoar. Sialnya, gubernur Anies tidak tega dan juga tidak berani. Wajar kalau dia sendiri gamang dan serba ragu skybridge ini akan benar-benar tepat guna.
Tanpa ketegaan dan keberanian, pembangunan skybridge akan sia-sia. Bukanya PKL tertata, jembatan ini malah rawan diperjual belikan.
Dan jangan lupa, selepas lebaran nanti para pemudik akan membawa anggota keluarga urbanisasi ke Jakarta untuk diajak berdagang. Mereka jelas tergiur dengan empuknya jualan di trotoar di Jakarta, terlebih gubernur juga sudah membuka pintu lebar-lebar bagi siapa saja yang ingin datang ke Jakarta.Â
Sungguh sebuah kerugian besar Jakarta melepas Ahok, penggantinya tidak punya visi yang jelas. Proyek mahal yang belum juga dibangun, sudah siap dibongkar.
Dan bayangkan betapa beratnya beban sosial gubernur Jakarta setelah Anies, saat memimpin Jakarta, permasalahan sudah seperti benang kusut yang sulit diurai.
Om, 50 Miliar, Om!
Selamat bangun bongkar skybridge!!