Indovoices.com-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali bersama Presiden NOC Indonesia (Komite Olimpiade Indonesia/KOI) Raja Sapta Oktohari, CdM Indonesia Harry Warganegara, Duta Besar RI untuk Filipina Sinyo Harry Sarundajang, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menggelar konferensi pers terkait kontingen Indonesia jelang pembukaan SEA Games 2019 di Manila, Filipina.
Zainudin Amali mengatakan target Presiden Joko Widodo kepada kontinen Indonesia adalah mencapai peringkat 2 di ajang terbesar olahraga se-Asia Tenggara ini. “Jadi target yang disampaikan Pak Presiden, berdasarkan berbagai pihak bukan hanya dari Kemenpora, tapi dari berbagai pihak,” katanya.
Selain itu, dirinya memberikan pesan optimistis melalui cabang olahraga Polo Air, sebelumnya tidak ditargetkan mendapat emas, yang secara mengejutkan tampil menjadi juara. “Polo Air awalnya tidak masuk dari target emas, waktu saya datang ke pelatnasnya pelatih polo air hanya senyum-senyum waktu saya targetkan emas dan para pemain enggak berani karena cabor ini selalu dimenangkan Singapura. Tapi alhamdulillah kita dapat emas,” katanya.
Selain itu, Menpora juga mengatakan SEA Games 2019 ini akan menjadi acuan dan pembelajaran sebagai persiapan Indonesia berebut posisi sebagai tuan rumah di Olimpiade 2032. “Presiden menaruh harapan besar pada SEA Games tahun ini, selain itu presiden mengatakan sebagai persiapan Olimpiade 2032, presiden mengatakan bisa,” ujarnya. Lalu, Menpora juga menerangkan tujuan Indonesia di SEA Games 2019 Filipina kali ini. Tujuannya adalah menjalin persahabatan antar negara di Asia Tenggara.”SEA Games 2019 ini digunakan sebagai ajang persahabatan diantara negara-negara Asia Tenggara,” terangnya.
Hal ini yang membuat Indonesia menurunkan atlet-atlet muda selain sebagai persiapan para atlet muda ini di ajang yang lebih besar.”Karena itu kami turunkan atlet atlet muda di ajang ini yang bisa diandalkan di ajang ajang Internasional kedepannya,” tambahnya. Sementara itu, Ketua KOI Raja Sapta Oktohari juga menerangkan, awal target medali emas adalah 54. “Awalnya kami kasih target 54 medal turun 45 medali karena pesimis dari cabang olahraganya, tapi kemudian tugas dari presiden minimal rangking 2 berarti kita harus dapat minimal 60 medali,” tegas Raja.
Target ini lebih tinggi dari torehan kontingen Indonesia pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia yang hanya mampu meraih 38 medali emas dan duduk di peringkat lima. Prestasi terburuk dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di ajang olahraga Asia Tenggara.
Sejak mengikuti SEA Games pada tahun 1977, Indonesia telah mencatat 10 kali juara umum, yakni saat pelaksanaan SEA Games 1977, 1979, 1981 dan 1983, kemudian 1987, 1989, 1991 dan 1993, dan disusul pelaksanaan 1997 serta kemudian SEA Games 2011 di Indonesia.(jpp)