Indovoices.com –Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan instruksi protokol kesehatan selama masa kenormalan baru atau new normal. Pasalnya, virus korona (covid-19) masih ada di tengah-tengah masyarakat.
“Selama belum ada vaksin, covid-19 akan terus ada. Jangan sampai kita sembrono dan menyepelekan,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo dalam webinar bertema ‘Tampil Sebagai Pemenang di Masa New Normal’, Jakarta.
Widodo mengatakan penerapan kebijakan adaptasi kebiasaan baru merupakan sebuah fase di mana masyarakat bisa produktif tapi tetap aman dari covid-19. “Kenormalan baru membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial, dan publik secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang tujuan utamanya memutus mata rantai covid-19,” kata Widodo.
Widodo menyampaikan pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media harus bersama-sama mengampanyekan adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif. Hal itu meliputi perubahan perilaku, hidup lebih bersih, dan disiplin kesehatan. Termasuk kampanye tentang tips tidak terkapar pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan memperhatikan risiko daerah dan reaktivasi sektor secara bertahap sesuai risiko dan prioritas masing-masing daerah.
Aktivis yang juga CEO Greenwatch Agus Sugiarto mengatakan kenormalan baru merupakan momentum yang baik untuk transformasi individu dan sosial kemasyarakatan. Karena era ini menuntut masyarakat untuk menjalankan pola hidup baru.
“Ini (era new normal) adalah kesempatan untuk kembali kepada Islamic lifestyle. Yaitu kebersihan adalah sebagian daripada iman. New normal menjadi kesempatan untuk mentransformasi individu (mencuci tangan, memakai masker), keluarga (ibadah bersama, bonding antarkeluarga), maupun bangsa (transformasi sosial budaya, menghadapi tantangan disrupsi teknologi),” ujar dia.(msn)