Sejak awal mengamati dinamika pilpres, tanpa meremehkan pak Prabowo dan tokoh lain, calon penantang pak Jokowi yang paling menakutkan menurut saya hanya ada tiga orang saja. Jika berdasarkan urutan dari yang paling berpotensi mengalahkan pak Jokowi maka urutannya adalah : Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo dan yang terakhir Rizal Ramli.
Sukurlah ketiga orang itu tidak ada yang maju menjadi capres. Dengan “hanya” pasangan BOSAN Prabowo-Sandiaga yang maju, maka prediksi saya Jokowi akan mulus melenggang melanjutkan periode keduanya.
Untuk pak Gatot dan pak Rizal Ramli mungkin lain kesempatan bisa saya tulis. Tetapi kali ini saya hanya akan menganalisa mengapa gubernur Anies punya potensi besar mengalahkan Jokowi.
Secara prestasi, hampir mustahil mengalahkan Jokowi yang sudah begitu masif membangun infrastruktur. Secara keseluruhan, masyarakat sudah sangat puas dengan hasil kerja pemerintahan Jokowi-JK selama empat tahun belakangan ini. Hasil ini berdasarkan beberapa hasil survei dimana tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi diatas 60%.
Sehingga strategi berani menyerang secara frontal titik lemah lawan, menarik suara rakyat miskin dengan mengandalkan retorika kemudian bermain playing victim dipadukan dengan janji-janji manis yang tidak rasional menjadi hal yang wajib dilakukan jika ingin mengalahkan Jokowi.
Dan saya melihat kemampuan itu hanya dimiliki oleh gubernur Anies. Prabowo dan Sandiaga tidak punya kapasitas itu. Mereka kurang lihai bermain kata. Bahkan kalau kita ingat debat pilpres 2014, dalam beberapa hal Prabowo justru sependapat dengan Jokowi, tidak berani terang-terangan menyerang dan berbeda pendapat dengan Jokowi. Cara-cara santun seperti ini jelas tidak bisa menggoyahkan Jokowi.
Melihat kemampuan Anies beretorika, kita pantas berdecak kagum. Betapa lihainya Anies bermain kata-kata. Bayangkan! sebilah bambu bisa dia desain sedemikian rupa untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa dia begitu peduli dengan rakyat miskin. Inilah alasan mengapa Anies bisa menjadi ancaman serius bagi pak Jokowi jika benar-benar dicapreskan.
Perhatikan dan coba resapi dramatisasi Anies menyikapi ornamen bambu yang terpasang disekitar bundaran HI berikut ini :
“Inilah bambu Indonesia. Ditanam di pedesaan, dirawat dan dipanen oleh petani kecil, dijajakan oleh pedagang mikro. Kini membentang di area tanah-salah satu-paling mahal di Republik ini”.
“Dari imajinasi, kreasi, dan lewat tangan terampil anak bangsa, Joko Avianto, bambu murah dari desa ini menjadi karya seni yang tak terupiahkan nilainya.
“Bentangan dan balutan bambu ini jadi pengirim pesan. Di tengah deretan beton tinggi yang cakarnya menggenggam tanah Ibukota, hadir karya bambu yang lembut, sederhana tapi kompleks. Sebuah material trasidisional yang dibalut ilmu, kreativitas dan kemodernan,”
“Dengan rasa cinta dan kreativitas, bambu yang dianggap tak bernilai menjadi karya seni yang tak ternilai,”
“Bambu ini membentuk pesona seni yang menggerakkan. Membahanakan pesan dahsyat tentang bangsa kita. Pesan tentang kokoh tapi lentur, tegak tapi liat, kecil tapi raksasa, ribuan tapi menyatu, satuan tapi tak terserak. Itulah kita, bangsa Indonesia tercinta: 262 juta anak bangsa, 400-an suku bangsa, dan bercakap dalam 700-an bahasa. Sebuah bangsa yang dahsyat!”
“Di sini, dari gagasan, ribuan bambu ini membentuk sebuah kesatuan dan persatuan. Dari gagasan, jutaan anak bangsa ini membentuk kesatuan dan persatuan”.
Sumber : Kumparan
Sulit rasanya menandingi keindahan kata-kata gubernur Anies diatas. Hanya ornamen bambu bisa dikreasikan menjadi sebuah ceritera yang dramatis seolah-olah dia sudah berhasil mengentaskan kemiskinan. Mungkin hanya pujangga yang mampu mengimbangi kemampuannya berkata-kata…
Memuakkan memang, ornamen bambu yang bukanlah karyanya bisa dia mainkan seperti itu.
Coba bandingkan dengan karya Ahok, jelas belum ada apa-apanya. Ahok membangun setidaknya 292 taman RPTRA yang manfaatnya sudah dirasakan warga, belum termasuk karya lain yang juga fenomenal macam simpang susun semanggi. Toh biasa aja tuh Ahok, ga sampai segitunya ngegombal…
Inilah mengapa Anies sangat menakutkan. Sekarang pendukung Jokowi bisa bernafas lega karena Anies tidak nyapres. Tetapi jangan senang dulu…bisa jadi nanti Anies jadi juru bicaranya Prabowo-Sandi? hmm ancur minah…
Selamat muak!