Indovoices.com –Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengingatkan negara-negara anggota ASEAN untuk tidak sendiri-sendiri dalam menghadapi pandemi virus Corona. Sebab, sesuai hasil KTT ASEAN, negara-negara anggota sudah berjanji untuk melawan pandemi virus Corona sebagai satu komunitas bersama. Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan para menteri luar negeri ASEAN (AMM).
“Apakah kita akan bersama melawan COVID-19 atau mengutamakan kepentingan kita sendiri? Jika ingin cepat, berjalankaj sendiri. Jika ingin melangkah jauh, maka kita perlu berjalan bersama,” ujar Retno Marsudi, dikutip dari siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia, Rabu, 9 September 2020.
Retno Marsudi menegaskan, Indonesia memilih untuk berjalan bersama. Oleh karenanya, ia mengingatkan kembali komitmen yang disepakati di KTT ASEAN karena memang itulah tugasnya para menteri.
Setidaknya ada dua komtimen kerjasama dalam agenda menghadapi efek pandemi virus Corona yang menurut Retno Marsudi telah disepakati. Keduanya adalah kerjasama ekonomi dan kerjasama kesehatan.
Kerjasama ekonomi berfokus pada revitaliasi kegiatan ekonomi yang patuh pada protokol kesehatan. Salah satu contohnya, kata Retno, adalah ASEAN travel corridor yang mengatur pergerakan warga antar negara anggota ASEAN.
Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia tengah melobi berbagai negara untuk melonggarkan pembatasan kunjungan dari Indonesia. Pemerintah Indonesia meminta agar kunjungan secara umum saja yang dilarang, jangan mengikutkan kunjungan yang ditujukan untuk kepentingan bisnis, proyek strategis nasional, ataupun perjalanan dinas pemerintah. Hingga hari ini, setidaknya ada 59 negara yang melarang warga Indonesia masuk ke wilayahnya.
Sementara itu, untuk kerjasama kesehatan, salah satunya dalam bentuk kooperasi untuk memperoleh vaksin di kawasan ASEAN. Untuk jangka panjangnya, berupa pengembangan ASEAN research centre, pharmaceutical, dan health industries.
“Indonesia juga menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi yang intensif antara negara anggota ASEAN untuk menghindari kebijakan-kebijakan yang mendadak dapat merusak kerjasama yang sudah dibangun,” ujar Retno Marsudi menegaskan.(msn)