Indovoices.com-Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2020 kepada unit/satuan kerja (satker) pusat di lingkungan Kemlu, di Ruang Nusantara Kemlu, Jakarta.
Di dampingi Wamenlu Mahendra Siregar, Menlu Retno menyerahkan dokumen DIPA Induk TA 2020 langsung kepada para pimpinan satker, di mana pada kesempatan tersebut dirinya menekankan konsep “spend better, bukan spend more”.
“Tunjukkan pengelolaan anggaran yang profesional sehingga pembelanjaan terkoordinir dengan baik dan memberikan hasil. Kegiatan yang dilaksanakan harus menunjukkan leadership Indonesia,” tegas Menlu Retno.
Lebih lanjut Menlu Retno menyampaikan perintah Presiden untuk segera merealisasikan belanja, terutama belanja modal, dengan tujuan untuk memicu pertumbuhan ekonomi seawal mungkin.
Selain itu, Menlu Retno juga menyampaikan apresiasi atas mindset dan kultur Kemlu terkait akuntabilitas anggaran dengan senantiasa berupaya untuk melaksanakan kegiatan berdasarkan aturan.
Dalam hal pelaksanaan anggaran, pada tahun 2019, Kemlu berhasil meraih kembali opini terbaik Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Kemlu tahun 2018 dan merupakan keenam kalinya sejak tahun 2012.
Selama lima tahun terakhir, pagu alokasi anggaran Kemlu meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan kebutuhan riil guna mendukung pelaksanaan diplomasi. Pada tahun 2020, Kemlu menerima pagu DIPA sebesar Rp8,6 trilyun atau meningkat sebesar 9,3% apabila dibandingkan dengan DIPA Kemlu TA 2019 sebesar Rp7,9 trilyun.
Anggaran tersebut diarahkan untuk mengawal prioritas Kemlu tahun 2020-2024, yaitu Prioritas 4+1 atau Diplomasi Ekonomi, Diplomasi Perlindungan, Diplomasi Kedaulatan dan Kebangsaan, Meningkatkan Kontribusi dan Kepemimpinan Indonesia di Kawasan dan Dunia, serta Meningkatkan Infrastruktur Diplomasi.
“Dengan fokus (infrastruktur diplomasi) pada reformasi birokrasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur fisik diplomasi, penguatan pemanfaatan teknologi dan informatika, dan transformasi digital,” ujar Menlu Retno. (jpp)