Sebenarnya saya juga berat untuk mengomentari orang karena agamanya.
Saya tidak peduli agama Prabowo apa, bahkan kalau dia mengaku sebagai Nasrani pun, saya tidak masalah.
Tapi karena dia dan pendukungnya selalu bicara agama, khususnya agama Islam, makanya jadi gak nyambung, mereka teriak-teriak sebagai Muslim sejati, pembela agama Islam. Tapi kenyataannya, perilaku dan bicara mereka sangat tidak Islami, bahkan tidak ada ajaran agama manapun yang mengajarkan pengikutnya untuk berbicara seperti Prabowo dan pengikutnya.
Mengucapkan nama Tuhan saja salah, Nabi SAW pun disebutkan dengan keliru, lalu bagaimana bisa dia didukung oleh orang-orang yang mengaku pembela agama Islam, orang-orang yang selalu mengagung-agungkan bendera Tauhid??
Kenapa tidak terus terang saja, kalian mendukung Prabowo karena kalian adalah pendukung orde baru??? Rezim yang dijatuhkan dengan gerakan reformasi di tahun 1998. Kalian bisa search di Google kelamnya peristiwa itu, atau bertanya langsung pada pelakunya si Amien Rais, dia kan masih hidup.
Yang jelas saat ini yang kontra dengan Pak Jokowi adalah orang-orang yang arus kasnya terganggu dan seret. Bukan berarti pendukung Jokowi pasti makmur, tidak juga. Tapi pendukung Jokowi sudah terbiasa dengan kerja, tidak menggantungkan hidup pada subsidi dari pihak manapun, apalagi dari negara.
Mungkin karena pendukung Prabowo mainnya kurang jauh, jadi tidak bisa melihat betapa negara-negara lain sudah memiliki banyak infrastruktur yang megah dan nyaman. Beberapa dari mereka yang kembali dari luar negri hanya bisa menceritakan betapa keren nya negeri orang, dan merasa bangga karena sudah pernah berkunjung ke luar negeri, tapi tidak pernah bertanya pada dirinya, kenapa Indonesia tidak bisa seperti itu?, kenapa kita tidak mampu melakukan itu…?
Mungkin ya karena itu.. karena kemunafikan, makanya semesta tidak bisa merespon apa yang sebenarnya diinginkan orang Indonesia, karena tidak jelas maksudnya. Katanya bela agama, tapi kelakuannya menistakan agama, yang didukung org yang tidak mengerti agama. Katanya mau sejahtera tapi tidak mau kerja, katanya mau jadi negara maju tapi milih pemimpin yang otaknya primitif.
Belum terlambat kok.. Yusril, Ngabalin bahkan Kapitra diterima oleh pak Jokowi dengan tangan terbuka.. bahkan Ahoker bisa menerima Kiyai Maruf Amin. Karena bagi kami, yang paling penting itu Indonesia.
Kamang,7/12/2018
Rennie Khinoey