Dan ternyata tidak salah apa yang saya tuliskan minggu lalu bahwa penghargaan, piala, sertifikat dan angka-angka tidak merepresentasikan kinerja seorang kepala daerah yang sesungguhnya.
Pada akhirnya karya jugalah yang menjadi tolok ukur sesungguhnya seperti apa kinerja seorang kepala daerah. Sangat mudah membedakan mana pemimpin daerah yang suka bekerja dan mana pejabat yang sukannya hanya pencitraan. Tengok saja karya apa yang sudah dia buat.
Gubernur Anies boleh saja mendapatkan anugerah penghargaan sebagai pemimpin daerah dengan pencapaian terbaik minggu lalu. Tetapi jika melihat fakta di lapangan, seharusnya gubernur Anies malu mendapatkan penghargaan tersebut sebab belum ada satupun karyanya yang benar-benar dirasakan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Kalaupun ada, itu hanya dirasakan segelintir orang saja, seperti penutupan jalan Jatibaru Tanah Abang misalnya.
Tentu saja saya tidak sendirian berpendapat seperti ini. Saya lihat dari komentar netizen di tulisan saya, hampir semua sepakat bahwa gubernur Anies belumlah pantas menerima penghargaan itu. Artinya penilaian saya terhadap kinerja gubernur Anies cukup obyektif.
Silahkan baca tulisan saya sebelumnya disini :
https://www.Indovoices.com/umum/dapat-penghargaan-ahok-malu-anies-bangga-beda-kelas/#disqus_thread
Dan kesiapan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 lah yang akhirnya mengkonfirmasi penilaian saya tersebut.
Disaat Jakarta masih amburadul, gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menyatakan venue sudah 100% siap digunakan. Gubernur yang sempat mancalonkan diri menjadi calon gubernur DKI 2014 silam ini menyatakan Palembang siap menggelar Asian Games.
Ini seperti menampar halus gubernur Anies yang baru saja mendapatkan penghargaan sebagai kepala daerah dengan pencapaian terbaik.
Disaat gubernur Anies masih sibuk dengan sampah di teluk Jakarta, limbah busa di BKT, mengecat kampung kumuh sekitar Danau Sunter dan persoalan PKL yang semakin merajalela, gubernur Alex Noerdin malah sudah menggelar rapat koordinasi dengan ketua INASGOC, Eric Tohir dan menyatakan bahwa venue Asian games sudah 100% finish!
Dan jujur saja saya terharu dengan pernyataan gubernur Alex Noerdin berikut ini:
Apakah ini hanya sebuah kebetulan saja? Jelaslah tidak. Ini jelas soal keseriusan kerja seorang gubernur. Pada akhirnya karya yang berbicara dan bukan penghargaan seremonial seperti yang dibanggakan gubernur Anies.
Terakhir, apakah dengan prestasi mengagumkan dari seorang Alex Noerdin ini penghargaan sebagai kepala daerah dengan pencapaian terbaik yang diterima gubernur Anies akan dianulir panitia dan akan diberikan kepada gubernur Alex Noerdin?
Entahlah…
Tetapi jika acuannya adalah kinerja, maka sudah sepantasnya gubernur Alex Noerdin yang berhak menyandang predikat “kepala daerah dengan pencapain terbaik” dan bukan gubernur Anies.
Bagaimana dengan pembaca sekalian?
Selamat untuk gubernur Alex Noerdin!!