• Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami
Saturday, 10 April 2021
  • Login
  • Register
Indovoices
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
Indovoices
No Result
View All Result
Home Umum

Pendidik Harus Mampu Tanamkan Akhlak, Kompetensi, dan Komitmen Kebangsaan

PresidenRibyPresidenRi
29/01/2020
inUmum
Reading Time: 3 mins read
7 0
AA
0
Pendidik Harus Mampu Tanamkan Akhlak, Kompetensi, dan Komitmen Kebangsaan
15
SHARES
69
VIEWS

Indovoices.com-Pendidik harus mampu menanamkan akhlak yang mulia, kompetensi, dan komitmen kebangsaan kepada anak didiknya. Hal ini ditujukan agar generasi muda Indonesia ke depan akan menjadi generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga produktif.

Demikian disampaikan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan keynote speech pada acara Wisuda Sarjana Strata 1 (S1) Angkatan XXIII Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta Tahun 2020 di Gedung Serba Guna 1 Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

“Setidaknya ada tiga hal penting yang harus Saudara-saudara perhatikan. Ketika menjadi seorang pendidik yaitu akhlak, kompetensi, dan komitmen kebangsaan. Saya mengubah paradigma yang selama ini ada di pesantren, yang mengatakan pahala itu diberikan atas dasar kepayahan/kelelahan. Saya kira itu tidak tepat. Tapi yang tepat adalah pahala itu diberikan kepada apa yang maslahat/manfaat yang dihasilkannya atau tingkat produktivitas yang diberikannya,” ungkapnya.

Akhlak Mulia

Lebih lanjut Wapres menjelaskan bahwa posisi akhlak sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Hal ini ditunjukkan secara eksplisit oleh para pendiri bangsa dalam pasal 31 ayat 3 UUD 1945.

“Posisi penting tersebut tidak terlepas dari karakteristik masyarakat Indonesia yang religius, karena agama dan akhlak merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan,” ujar Wapres.

Selain itu, tambah Wapres, keberadaan akhlak yang utamanya tercermin dalam ajaran agama, juga sangat penting untuk menangkal nilai-nilai buruk yang diakibatkan perkembangan modernisasi dan globalisasi. Nilai buruk tersebut antara lain, munculnya sifat materialisme dan hedonisme yang disertai moralitas tidak terpuji korupsi, manipulasi, penyalahgunaan wewenang, menghalalkan segala cara, kekerasan, pemerasan, pornografi, pergaulan bebas, dan lain-lain.

Baca juga:   Momen Bahagia Pertemuan Presiden dengan Siswa SD Jayapura dan Asmat

“Keberadaan akhlak ini penting dalam konteks pengelolaan negara yang baik (good governance), [dan] pembangunan bangsa yang maju dan beradab. Moralitas akhlak dan karakter yang tangguh akan menjadi modal bagi persaingan global yang tak dapat dihindari,” tegasnya.

Kompetensi

Dihadapan 604 wisudawan sarjana pendidikan agama Islam, Wapres menyatakan bahwa kompetensi seorang pendidik juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Yaitu kemampuan pendidik untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki daya saing yang tinggi, utamanya dalam memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja.

“Saat ini banyak dari para sarjana yang belum terserap jadi tenaga kerja handal. Hal itu disebabkan kurang jelinya lembaga pendidikan menangkap kebutuhan pasar tenaga kerja,” terang Wapres.

Untuk itu, Wapres menekankan pentingnya penguasaan kompetensi spesifik bagi peserta didik. Ke depan, hal ini diharapkan menjadi fokus utama para pendidik dan lembaga pendidikan.

“Ini menjadi salah satu jalan untuk mewujudkan salah satu program prioritas Pemerintah, yaitu menciptakan SDM unggul untuk Indonesia Maju,” tuturnya.

Komitmen Kebangsaan

Di dampingi Ibu Wury Ma’ruf Amin, Wapres mengungkapkan bahwa hal terakhir yang menjadi aspek penting dalam pendidikan ialah komitmen kebangsaan (nasionalisme). Menurut Wapres, komitmen kebangsaan yang dilandasi rasa cinta tanah air dan kesadaran untuk mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa tidak boleh bertentangan dengan ajaran Islam.

Baca juga:   PPATK Sebut Ormas Sering Salahgunakan Dana Bantuan untuk Kepentingan Pribadi hingga Terorisme

“Nasionalisme bukan saja tidak bertentangan bahkan sejalan dan dianjurkan oleh ajaran Islam,” imbuh Wapres.

Wapres mengatakan bahwa hal ini dibuktikan dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, yakni Rasulullah SAW jika datang dari bepergian, kemudian melihat dataran tinggi Madinah, Beliau mempercepat jalan untanya, dan bila menunggang hewan yang lain, Beliau memacunya.

“Hadist ini menjadi dalil dua hal. Pertama, keutamaan Madinah itu sendiri, dan yang kedua dianjurkannya mencintai bangsa dan merindukannya,” jelas Wapres.

Wapres juga menegaskan kembali bahwa Indonesia adalah negara kesepakatan. Dan dalam Islam, sesuatu yang telah disepakati bersama tidak boleh dilanggar.

“Pancasila adalah kesepakatan, NKRI adalah kesepakatan. Oleh karena itu, kita tidak boleh mengganti Pancasila itu dengan ideologi lain, tidak boleh juga mengganti sistem negara NKRI dengan sistem selain republik. Walaupun sistem yang menggantikan itu adalah Islami, seperti khilafah, tetapi itu tidak boleh dilakukan karena menyalahi kesepakatan,” ucapnya.

Karena itu, lanjut Wapres, nilai cinta tanah air dan nasionalisme penting untuk ditanamkan kepada anak didik sedini mungkin guna menumbuhkan kesadaran dan komitmen kebangsaan yang tinggi. Hal ini dilakukan dengan pemberian pemahaman agama yang moderat seperti Islam wasathiyah rahmatan lil ‘alamin, Islam yang moderat, bukan Islam yang radikal.

“Kita sedang lakukan upaya-upaya (meningkatkan) komitmen kebangsaan dan kontra radikalisasi dilakukan sejak mulai Paud, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi, supaya masyarakat tahan terhadap pengaruh (radikalisasi) itu yang sekarang banyak dilakukan,” pungkasnya. (kominfo)

Previous Post

KETIKA NEGARA TERLALU DOMINAN, DAN KEBEBASAN MENJADI ANAK TIRI

Next Post

Soal Novel Corona Virus, Presiden: Saya Telah Perintahkan Menteri Kesehatan untuk Awasi Secara Detail

PresidenRi

PresidenRi

Next Post
Soal Novel Corona Virus, Presiden: Saya Telah Perintahkan Menteri Kesehatan untuk Awasi Secara Detail

Soal Novel Corona Virus, Presiden: Saya Telah Perintahkan Menteri Kesehatan untuk Awasi Secara Detail

KLHK Gandeng Unibraw untuk Kelola Lingkungan Hidup dan Kehutanan

KLHK Gandeng Unibraw untuk Kelola Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Leave a ReplyCancel reply

Indovoices Apps

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indovoices.com melalui email

Join 1,249 other subscribers

Stay Connected

  • 15.6k Fans
  • 100 Followers
  • 202 Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Saham-saham yang bagus untuk dikoleksi Investor

Saham-saham yang bagus untuk dikoleksi Investor

11/03/2021
Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

29/05/2018
Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

05/09/2018
Tanya Jawab: Terorisme Dan Bagaimana Kita Menyikapinya?

Tanya Jawab: Terorisme Dan Bagaimana Kita Menyikapinya?

14/05/2018
Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia”, bukan “Aku Pribumi”

Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia”, bukan “Aku Pribumi”

23/10/2017
Mengenal Srikandi Asian Games 2018 Indonesia: Nabila Evandestiera

Mengenal Srikandi Asian Games 2018 Indonesia: Nabila Evandestiera

31/07/2018
.:: SURAT TERBUKA KEPADA PRESIDEN RI. Ir. H. JOKO WIDODO ::.

.:: SURAT TERBUKA KEPADA PRESIDEN RI. Ir. H. JOKO WIDODO ::.

17/03/2021
Dear Pelanggan 450 VA Prabayar, Listrik Gratis dari Jokowi Ada Batasnya

Siap-siap tarif listrik naik, ini besaran kenaikan tagihan pelanggan 900 dan 1.300 VA

10/04/2021
Kemenperin Gelar Seleksi Kompetensi Dasar CPNS di 15 Wilayah

Simak jumlah formasi dan jadwal seleksi CPNS dan PPPK non-guru tahun 2021

10/04/2021
Densus 88 Amankan Pasutri Terduga Teroris Jaringan JAD di Bekasi

Terduga Teroris yang Ditangkap di Pasar Rebo Pernah Siapkan Lokasi Uji Coba Peledakan Bom di Bogor

10/04/2021
Menag Yaqut Akan Lindungi Hak Beragama Warga Syiah dan Ahmadiyah

Menag: Syarat umrah harus disuntik vaksin Covid-19 yang bersertifikat WHO

10/04/2021
Kritik Tugu Sepeda Senilai Rp 800 Juta, Komunitas Pesepeda: Lebih Baik Perbaiki Jalur Permanen

Kritik Tugu Sepeda Senilai Rp 800 Juta, Komunitas Pesepeda: Lebih Baik Perbaiki Jalur Permanen

10/04/2021
KPK Minta Sulawesi Utara Efektif Gunakan Anggaran Covid-19

Polisi Ungkap Sosok IGAS, Eks Pegawai KPK yang Curi Emas 1,9 Kg

10/04/2021
Wagub DKI Bantah Klaim Rizieq soal Kerumunan di Petamburan Didukung Satgas Covid-19

Wagub DKI Jawab Kritik Emil Salim Soal Tugu Sepeda Rp 800 Juta

10/04/2021

Tentang

IndoVoices adalah sebuah media opini yang memberi ruang kepada para penulis untuk menuangkan ide dan pemikiran, cerita dan pengalaman secara lebih mendalam dan sistematis.

Menjadi Penulis

Indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor. Indovoices memberikan kontribusi sebesar Rp 3/view.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Kanal

  • 100HariAniesSandi
  • Analisis
  • Anti Hoax
  • Budaya
  • Cerpen
  • Editorial
  • Ekonomi
  • English
  • Entertainment
  • Event
  • Fiksi
  • Hukum
  • Humor
  • Inovasi & Teknologi
  • Internasional
  • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
  • Kebangsaan
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Laporan
  • Life & Love
  • Lifestyle
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Photography/Infografis
  • Pilkada 2018
  • Politik
  • Puisi
  • Redaksi
  • Sastra
  • Sejarah
  • Sumpah Pemuda
  • Traveling
  • Umum
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2018 Indovoices.com

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
  • Login
  • Sign Up

© 2018 Indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In