Indovoices.com-Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern meningkatkan status siaga virus corona (covid-19) ke level tiga untuk 48 jam ke depan. Setelah itu, status siaga akan ditingkatkan ke level maksimal, atau dapat disebut sebagai penguncian total (lockdown) untuk seluruh wilayah Selandia Baru.
Di bawah lockdown, semua pertokoan non-esensial di Selandia Baru akan ditutup, begitu juga dengan sekolah serta universitas. Penutupan mulai diberlakukan Selasa besok.
“Kita semua harus bersiap, karena negara kita akan mengisolasi diri,” ujar PM Ardern, seperti dikutip dari laman Guardian.
PM Ardern juga telah memerintahkan larangan penerbangan, bahkan untuk rute domestik sekalipun. Lockdown level maksimal di Selandia Baru ini akan berlaku setidaknya untuk empat pekan ke depan.
Supermarket, farmasi, dan bisnis esensial lainnya tetap dibolehkan beroperasi selama masa lockdown. “Berdiam diri di rumah adalah sesuatu yang esensial,” tegas PM Ardern.
Sejumlah negara telah menerapkan lockdown, ada yang berskala nasional dan juga parsial. Italia merupakan negara pertama yang menerapkan kebijakan tersebut, karena lonjakan jumlah kasus dan kematiannya begitu tajam.
Eropa telah disebut Organisasi Kesehatan Dunia sebagai pusat pandemi dari covid-19, virus yang pertama kali muncul di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Italia menjadi negara terparah dilanda covid-19 saat ini, dengan jumlah kematian tertinggi di dunia, bahkan melampaui Tiongkok.
Lonjakan jumlah kasus juga terjadi di beberapa negara lain, tak terkecuali Indonesia. Hingga Minggu 22 Maret, jumlah kasus covid-19 di Indonesia mencapai 514 dengan 48 kematian.
Mengenai lockdown, Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia tidak akan menerapkan kebijakan tersebut.(msn)