• Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami
Friday, 1 July 2022
  • Login
  • Register
Indovoices
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
No Result
View All Result
Indovoices
No Result
View All Result
Home Umum

Ramai-ramai Soroti Mutu Vaksin Nusantara

IndovoicesbyIndovoices
April 17, 2021
inUmum
Reading Time: 8 mins read
6 1
AA
0
Bantu Atasi Defisit BPJS, Terawan Serahkan Gaji Pertama sebagai Menteri
15
SHARES
66
VIEWS

Indovoices.com –Polemik vaksin Nusantara besutan eks Menkes Terawan Agus Putranto masih berlanjut. Meski mendapatkan dukungan dari sejumlah tokoh, namun penelitian vaksin ini diragukan sehingga BPOM belum mengeluarkan izin untuk uji klinis fase II.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan, penilaian atas uji klinis fase I vaksin Nusantara diberikan sesuai standar yang berlaku.

“Itu sudah selesai di tahap kami, ya. Kami sudah menilai hasil uji klinis tahap satunya dan penilaian sudah diberikan sesuai dengan standar yang berlaku,” kata Penny.

Penny juga menegaskan penilaian tersebut sifatnya final dan menunggu koreksi yang dilakukan tim peneliti. Apabila terjadi suatu hal atas penggunaan vaksin setelah penilaian uji klinis tahap I diberikan, maka BPOM tidak terlibat.

Apalagi, saat ini uji klinis fase II tengah dilakukan dengan sejumlah tokoh dan anggota DPR ikut menjadi relawan. Uji klinis dilakukan tanpa izin dari BPOM.

Kepala BPOM Penny K Lukito memberikan keterangan pers terkait pengawalan keamanan vaksin COVID-19 di Jakarta, Kamis (19/11). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

 

“Tentunya kami menunggu koreksi yang dilakukan. Apa yang terjadi sekarang itu di luar BPOM, ya,” tuturnya.

Kritik atas uji klinis fase II vaksin Nusantara yang tak berizin terus mengalir. Salah satunya dari Ketua Dewan Pertimbangan PB IDI Prof Dr dr. Zubairi Djoerban, SpPD(k).

“Tanpa bermaksud tendensius, saya ingin pihak vaksin Nusantara menjelaskan kepada publik kenapa tetap ingin melaksanakan uji klinis fase dua. Padahal BPOM belum keluarkan izin untuk itu,” kata Prof Zubairi.

“Saya pribadi kesulitan meyakinkan diri atau percaya terhadap vaksin Nusantara. Pasalnya uji klinis satunya juga belum meyakinkan,” lanjutnya.

Berdasarkan hasil penilaian BPOM, fasilitas produksi vaksin berbasis sel dendritik itu tidak steril dan data keamanan dan efikasi juga tidak lengkap, dan tidak memenuhi standar. Ia juga mengaku heran ketika sejumlah anggota DPR bersedia menjadi relawan vaksin Nusantara yang proses uji klinisnya belum mendapat persetujuan BPOM.

“Bagi saya, tidak ada yang lebih penting selain evidence based medicine (EBM). Kalau uji klinis fase dua ini dilakukan tanpa izin BPOM, rasanya kok seperti memaksakan, ya,” tutur Zubairi.

Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban. Foto: Facebook/Zubairi Djoerban

 

Faktor lain yang dipermasalahkan adalah antigen dalam penelitian vaksin Nusantara diimpor dari Amerika Serikat. Ahli Biomolekuler dari Universitas Adelaide Australia, Dr Ines Atmosukarto, menjelaskan pihak pengembang vaksin Nusantara membeli antigen dari perusahaan LakePharma asal AS.

“Ini sebenarnya bukan sesuatu yang terlalu aneh, ya, karena ini masih tahap penelitian. Artinya mereka membeli bahan tersebut dari perusahaan Amerika, kalau enggak salah namanya LakePharma, kan? Mereka dapat dari LakePharma karena memang perusahaan tersebut menjualnya,” kata Ines.

“Jadi kalau saya melihatnya itu bukan proses impor, ini masih tahap penelitian. Jangan dibayangkan impor besar-besaran. Bahan penelitian, sih, sebenarnya dan kita tahu hampir semua bahan penelitian yang ada di Indonesia tentunya mendapatkan bahan-bahan yang diimpor dari luar negeri. It’s normal,” imbuh dia.

Namun, fakta bahwa antigen tersebut tidak steril adalah masalah yang harus lebih disoroti. Sebab ini sangat berbahaya, terlebih jika digunakan untuk uji klinik kepada manusia.

“Yang harus disorot adalah kualitas bahan yang dipakai dalam uji coba yang melibatkan manusia. Kalau tidak salah saya membaca, dari sertifikat yang diperoleh untuk bahan tersebut tidak terjamin bahannya steril. Uji klinik harus menggunakan bahan yang standar Good Manifacture Practice (GMP). Kalau sudah GMP tentunya steril,” jelasnya.

Dr Ines Atmosukarto, ahli biomolekuler dan vaksinolog. Foto: jcsmr.anu.edu.au

 

Sementara itu, jubir Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan kini tidak ada anggaran negara tersendiri dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk penelitian vaksin Nusantara. Mengapa demikian?

“Kita hanya pertemuan koordinasi saja. Kita tidak ada anggaran tersendiri,” kata Nadia.

Selama ini, Balitbangkes hanya berkoordinasi dengan RSUP Kariadi, Semarang. Anggaran pun, kata dia, dari sana.

“Anggaran semua di RS Kariadi. (Dengan Litbangkes) bentuknya pertemuan koordinasi saja,” jelasnya.

Meski begitu, RS Kariadi Semarang kini tidak lagi dilibatkan dalam pengembangan penelitian vaksin Nusantara. Humas RSUP Kariadi Parna mengatakan, tim peneliti dari pihaknya juga tidak lagi dilibatkan dalam pengembangan vaksin tersebut.

Saat ini site research vaksin Nusantara telah diambil alih oleh pusat. Parna tak menyebut pusat yang dimaksud itu siapa.

“Memang sudah enggak ada lagi penelitiannya di RSUP Kariadi. Sudah disetop. Belum tahu (penelitian lanjut atau gimana). Tapi Intinya Kariadi enggak dipamiti, enggak diapa-apain. Intinya enggak di RSUP Kariadi lagi, tidak lagi sebagai tempat penelitian,” ujar dia.

RSUP dr Kariadi Semarang. Foto: ANTARANEWS

Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin berharap hasil uji klinis BPOM dan standar yang berlaku benar-benar diterapkan dalam pengembangan Vaksin Nusantara.

“Sejumlah epidemiolog sudah memberikan warning kepada pemerintah untuk tidak cepat mengeklaim secara berlebihan Vaksin Nusantara. Pengujian serta penilaian secara ilmiah secara transparan oleh BPOM maupun para pakar sangat penting,” jelas Azis.

Azis menyebut pengembangan Vaksin Nusantara harus didukung semua pihak. DPR dipastikan tidak akan intervensi terhadap pengembangan yang dilakukan. Meski demikian, semua pihak tidak menginginkan pengembangan yang dilakukan kontraproduktif dengan kaidah pembuatan vaksin yang berlaku.

“Jika belum memenuhi kaidah klinis, sampaikan secara transparan. Integritas Badan POM sudah teruji ketika merilis EUA untuk Sinovac. Oleh sebab itu, BPOM harapannya membantu dalam pengembangan Vaksin Nusantara. Ini dalam rangka kemandirian Indonesia di bidang farmasi,” ujar Azis.

Terawan suntikkan vaksin Nusantara ke Aburizal Bakrie di RSPAD, Jumat (16/4). Foto: Lalu Mara

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie telah resmi menerima suntikan vaksin Nusantara. Juru bicara Aburizal Bakrie (Ical), Lalu Mara Satriawangsa, menegaskan vaksin yang diprakarsa eks Menkes Terawan Agus Putranto tersebut diterima secara gratis.

“Gratis. Kan beliau relawan,” kata Lalu Mara.

Ical disuntik langsung oleh Terawan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Hingga saat ini kondisi Ical baik.

“Pak Ical disuntik vaksin Nusantara pukul 14.00 WIB tadi di RSPAD. Disuntik Pak Terawan. Kondisi beliau oke-oke saja,” jelas Lalu Mara.

Lalu Mara menerangkan, semua proses hingga cek kode vaksin semuanya sudah dijelaskan kepada Ical sebelum ia disuntik vaksin Nusantara yang masih diuji coba itu. Melihat kondisi Ical sampai saat ini baik, Lalu Mara pun meminta persoalan ini tidak usah dipertentangkan.

“Pak Ical mendoakan agar apa yang dikerjakan Pak Terawan dan tim berhasil. Dan Pak Ical juga berharap vaksin-vaksin lain yang digagas putera bangsa seperti vaksin Merah Putih berhasil,” tutur dia.

“Kalau berhasil, kita semua yang diuntungkan. Masyarakat bisa bebas dari COVID-19. Beliau juga berharap masyarakat tetap disiplin melaksanakan prokes. Baik yang sudah di vaksin maupun belum,” tutup Lalu Mara.

Previous Post

BPOM Pantau Riset Vaksin Merah Putih di ITB, Tunjukkan Pendampingan

Next Post

Setpres Bantah Arie Untung soal Raja Salman Bawa Tangga Sendiri ke Indonesia

Indovoices

Indovoices

Next Post
Setpres Bantah Arie Untung soal Raja Salman Bawa Tangga Sendiri ke Indonesia

Setpres Bantah Arie Untung soal Raja Salman Bawa Tangga Sendiri ke Indonesia

Lindungi Masyarakat Selama Natal dan Tahun Baru, BPOM Intensifikasi Pengawasan Pangan 

Pimpinan Komisi IX Tuding BPOM Politisasi Vaksin Nusantara

Leave a ReplyCancel reply

Indovoices Apps

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indovoices.com melalui email

Join 1,249 other subscribers

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

September 5, 2018
Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

May 29, 2018
Mengenal Italia Lebih Dekat: Sekilas Tentang Pendidikan Di Italia

Mengenal Italia Lebih Dekat: Sekilas Tentang Pendidikan Di Italia

July 10, 2018
Photo Khairul Amri Asal Malaysia Dijadikan Akun Palsu Scammer Indonesia

Photo Khairul Amri Asal Malaysia Dijadikan Akun Palsu Scammer Indonesia

November 25, 2018
Telepon Anies Bebas Dari Hukum, Warga Ramai Minta Nomor Anies

Telepon Anies Bebas Dari Hukum, Warga Ramai Minta Nomor Anies

April 3, 2018
Tanya Jawab: Terorisme Dan Bagaimana Kita Menyikapinya?

Tanya Jawab: Terorisme Dan Bagaimana Kita Menyikapinya?

May 14, 2018
Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia”, bukan “Aku Pribumi”

Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia”, bukan “Aku Pribumi”

October 23, 2017
Membongkar Gurita Cikeas Di Tubuh Garuda

Membongkar Gurita Cikeas Di Tubuh Garuda

June 30, 2022
Pengadilan Harus Tegas, Jangan Biarkan Pelanggaran HAM

Pengadilan Harus Tegas, Jangan Biarkan Pelanggaran HAM

June 9, 2022
Mafia Tanah Oknum ATR/BPN Sendiri, Kejagung Wajib Usut Tuntas

Mafia Tanah Oknum ATR/BPN Sendiri, Kejagung Wajib Usut Tuntas

May 31, 2022
Gagal Bertemu Menteri Sofyan Djalil, Warga Jatikarya Rela Tiap Hari Mendatangi BPN Pusat

Gagal Bertemu Menteri Sofyan Djalil, Warga Jatikarya Rela Tiap Hari Mendatangi BPN Pusat

March 22, 2022

Eksistensi Surat Pengantar Dalam PerMA No 2 Tahun 2021 Dan PerMen ATR BPN No 19 Tahun 2021

March 15, 2022
Jangan Biarkan Jokowi Bekerja Sendirian Mempresentasikan IKN Nusantara

Jangan Biarkan Jokowi Bekerja Sendirian Mempresentasikan IKN Nusantara

March 15, 2022

Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

December 30, 2021

Tentang

IndoVoices adalah sebuah media opini yang memberi ruang kepada para penulis untuk menuangkan ide dan pemikiran, cerita dan pengalaman secara lebih mendalam dan sistematis.

Menjadi Penulis

Indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor. Indovoices memberikan kontribusi sebesar Rp 3/view.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Kanal

  • 100HariAniesSandi
  • Analisis
  • Anti Hoax
  • Budaya
  • Cerpen
  • Editorial
  • Ekonomi
  • English
  • Enterpeneurship
  • Entertainment
  • Event
  • Fiksi
  • Finansial
  • Hukum
  • Humor
  • Inovasi & Teknologi
  • Internasional
  • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
  • Kebangsaan
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Laporan
  • Life & Love
  • Lifestyle
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
  • Marketing
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Photography/Infografis
  • Pilkada 2018
  • Politik
  • Puisi
  • Redaksi
  • Sastra
  • Sejarah
  • Startup
  • Sumpah Pemuda
  • Traveling
  • UKM
  • Umum
  • Video
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2018 Indovoices.com

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
  • Login
  • Sign Up
  • Cart

© 2018 Indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?