Indovoices.com –
Seiring dengan kemampuan testing virus corona di Jakarta yang meningkat, tren kasus positif harian juga ikut naik. Hasilnya, positivity rate corona Jakarta juga terus bergerak naik.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kondisi ini mengkhawatirkan. Sebab, positivity rate Jakarta sebelumnya sudah sesuai dengan standar aman WHO, yakni di ambang batas 5 persen.
“Beberapa hari ini memang agak mengkhawatirkan. Karena itu, saya sampaikan hari-hari ini, Bapak Ibu sekalian harus lebih aktif. Mengapa? Karena angka persentase positif kita tiga minggu yang lalu itu masih di bawah 5 persen,” kata Anies saat melakukan pertemuan dengan PKK DKI.
Positivity Rate Jakarta Terus Naik
Dalam 6 hari terakhir, seperti yang dilihat di laman resmi Pemprov DKI, angka positivity rate mingguan Jakarta konsisten naik. Pada 29 Agustus, positivity rate Jakarta ada di posisi 8,9 persen.
Hari berikutnya yakni 30 dan 31 Agustus, positivity rate Jakarta kembali naik ke angka 9,7 persen.
Memasuki bulan September, angka positivity rate mingguan Jakarta naik ke angka 9,8 persen. Kemudian pada 2 September naik menjadi 11,2 persen.
Angka ini terus naik. Pada 3 September positivity rate mingguan Jakarta berada di angka 12,5 persen. Data terakhir di 4 September, positivity rate mingguan Jakarta tembus 13 persen.
Adapun rate tes PCR atau swab test Jakarta per 1 juta penduduk sebanyak 62.767. Sementara orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 51.796.
Berikut daftar positivity rate mingguan Jakarta selama 6 hari:
– 29 Agustus : 8,9 persen
– 30 Agustus : 9,7 persen
– 31 Agustus : 9,7 persen
– 1 September : 9,8 persen
– 2 September : 11,2 persen
– 3 September : 12,5 persen
– 4 September : 13,0 persen
Kenaikan kasus harian Jakarta:
– 29 Agustus : 888 kasus
– 30 Agustus : 1.114 kasus
– 31 Agustus : 1.029 kasus
– 1 September : 941 kasus
– 2 September : 1.053 kasus
– 3 September : 1.406 kasus
– 4 September : 895 kasus. (msn)