• Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami
Saturday, 28 January 2023
  • Login
  • Register
Indovoices
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
No Result
View All Result
Indovoices
No Result
View All Result
Home Umum

Surga Narkoba di Kampung Ambon

IndovoicesbyIndovoices
May 9, 2021
inUmum
Reading Time: 3 mins read
7 1
AA
0
Surga Narkoba di Kampung Ambon
17
SHARES
77
VIEWS

Indovoices.com –Cerita penggerebekan Kampung Ambon di Kompleks Permata, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, tak kunjung usai. Digerebek. Kemudian bergeliat lagi. Lokasi itu bak surga bagi pemburu narkoba.

Majalah Tempo pernah mengulas geliat peredaran narkoba di sana sembilan tahun lalu. Laporan panjang yang ditulis Tempo berjudul “Cerita dari Kampung Narkoba”. Terbit pada 7 Mei 2012. Laporan itu mengungkap bahwa Kampung Ambon telah menjadi pasar narkoba sejak 1990-an.

Awalnya, di Kampung Ambon hanya ganja yang dijual. Tapi sejak 2002 jenis yang dijajakan kian beragam. Sabu, ekstasi, dan putaw, sangat mudah ditemui di sana. “Mau cari inex sampai putaw juga ada,” kata Toto, bekas pengguna narkoba yang sering berkunjung ke Kampung Ambon, dikutip dari laporan Majalah Tempo.

Warga Jati Asih, Bekasi, ini nyaman memakai narkoba di dalam Kampung Ambon karena aman dari razia polisi. Saban kali ada penggerebekan, penjual langsung memberi tahu para pasien agar kabur. Berdasarkan pengakuan Toto saat itu, artis dan pejabat pun melakukan transaksi barang haram itu di Kampung Ambon.

Semarak peredaran narkoba di Kampung Ambon, terus berjalan karena melibatkan banyak pihak. Bahkan polisi diduga juga membeking peredaran narkoba di sana. Hal itu diutarakan Benny Mamoto saat menjabat Direktur Penindakan dan Pengejaran Badan Narkotika Nasional

Menurut Benny, pihaknya dan polisi tahu memang ada aparat yang terlibat bisnis narkoba di sana. Di belakang aparat nakal itu, ujarnya, ada tangan-tangan yang tak terlihat. “Bukan hanya pemakai, aparat turut membantu peredaran narkoba itu,” kata Benny.

Menurut Romylus Tamtelahitu, yang pernah meneliti kampung ini, yang paling berjasa membangun kekompakan warga Kampung Ambon dalam menjalankan bisnis narkoba adalah Michael Glenn Manuputty, 40 tahun.

Sistem yang dibangun Michael sangat mengakar karena melibatkan banyak orang. Menurut sumber Tempo, orang sekelas John Kei bahkan mental saat mencoba-coba masuk lingkaran Kampung Ambon. “Bung Michael itu godfather di Kampung Ambon,” kata Romylus.

Michael tersandung. Polisi menangkapnya pada pertengahan Juli 2009 di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Ia dihukum penjara seumur hidup. Setelah Michael dipenjara, menurut sumber Tempo, takhta godfather beralih ke Irene dan kakaknya Edward Hunok Tupessy atau Edo sebagai godmother.

Irene yang dijuluki Kill Bill ditangkap di Indramayu, Jawa Barat, 4 Maret 2012. Kala itu, Irene menghadapi tuduhan berat. Ibu enam anak ini, menurut polisi, memimpin puluhan pria yang menyerbu sekelompok orang di rumah duka Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada 23 Februari 2012.

Ia diajak Edward Hunok Tupessy alias Edo, kakaknya. Kepada polisi, Irene menyatakan dia membantu Edo. Penyerbuan itu mengakibatkan dua musuh mereka tewas. Sejumlah saksi menyebutkan, saat “pertempuran” di RSPAD Gatot Subroto, Irene mengacung-acungkan parang yang sebelumnya diselipkan di balik bajunya. Panyerbuan itu berawal dari transaksi bisnis narkoba.

Meski godfather dan godmother bisnis narkoba di sana telah ditangkap, jual beli barang haram di Kampung Ambon masih terus eksis sampai sekarang.Teranyar polisi menggerebek kampung narkoba itu pada Sabtu, 8 Mei 2021. Sebanyak 555 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat diturunkan. Sedikitnya 45 orang ditangkap dalam operasi itu.

Polisi menyita narkotika jenis sabu dan ganja di sana. Petugas juga menyita senjata tajam, senjata rakitan, lima peluru tajam, kemudian ada drone, minuman keras, senapan angin, hingga alat timbang. “Ini kami telusuri dengan serius,” kata Kepala Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Ady Wibowo di Jakarta.

Asal Muasal Kampung Ambon

Generasi pertama warga Kampung Ambon di Kompleks Permata, Cengkareng, dulunya tinggal di eks gedung STOVIA. Di tempat ini, mereka sudah mengenal narkoba.

Sekitar 40 tahun lalu, 400-an warga Ambon tinggal di bekas gedung Sekolah Kedokteran Bumiputra atau lebih dikenal dengan nama STOVIA tersebut. “Ada beberapa orang yang masih kerap datang kemari hanya untuk bernostalgia,” kata Isnudi, yang kala itu menjabat kepala seksi koleksi dan edukasi museum tersebut.

Karena bangunan itu hendak digunakan sebagai cagar sejarah, Gubernur Jakarta saat itu, Ali Sadikin, memindahkan warga Ambon di eks gedung STOVIA ke Kompleks Permata, Cengkareng, Jakarta Barat, akhir Maret 1973. Tak lama setelah itu, giliran warga Ambon di eks gedung Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah kolonial setingkat SMP, yang bertetangga dengan bekas STOVIA yang dipindahkan.

Warga Ambon eks STOVIA dan MULO itu menempati tujuh rukun tetangga, yang kemudian dikenal sebagai Kampung Ambon. Waktu itu pemerintah daerah Jakarta menghabiskan Rp 60 juta untuk membangun kawasan tersebut

Previous Post

SK 75 Pegawai KPK Dinonaktifkan Beredar

Next Post

Update Vaksin di RI: 1,3 Juta AstraZeneca Tiba; Sudah Amankan 75,9 Juta Dosis

Indovoices

Indovoices

Next Post
Ilmuwan Oxford Resmi Ujikan Vaksin Corona pada Manusia

Update Vaksin di RI: 1,3 Juta AstraZeneca Tiba; Sudah Amankan 75,9 Juta Dosis

Presiden: BKKBN Memegang Kendali Dalam Pencegahan Stunting

Gaduh Bipang Ambawang yang Dipromosikan Jokowi

Leave a ReplyCancel reply

Indovoices Apps

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indovoices.com melalui email

Join 1,250 other subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Patriot Bela Bangsa Kritik Keputusan Menteri Perdagangan Impor Kedelai 350 Ribu Ton

Patriot Bela Bangsa Kritik Keputusan Menteri Perdagangan Impor Kedelai 350 Ribu Ton

November 3, 2022

Selecting an International Partner

October 14, 2022

How to get a Latino Bride

October 10, 2022

The main advantages of Jointly Useful Relationships – Older Men Dating Sites For Searching for Younger Females

September 28, 2022

Keeping an Oriental Woman Happy

September 22, 2022

The way to get Foreign Women of all ages For Marital life Online

September 18, 2022

Discover Me a Sugardaddy Usa

September 12, 2022

Tentang

IndoVoices adalah sebuah media opini yang memberi ruang kepada para penulis untuk menuangkan ide dan pemikiran, cerita dan pengalaman secara lebih mendalam dan sistematis.

Menjadi Penulis

Indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor. Indovoices memberikan kontribusi sebesar Rp 3/view.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Kanal

  • 100HariAniesSandi
  • Analisis
  • Anti Hoax
  • Budaya
  • Cerpen
  • Editorial
  • Ekonomi
  • English
  • Enterpeneurship
  • Entertainment
  • Event
  • Fiksi
  • Finansial
  • Hukum
  • Humor
  • Inovasi & Teknologi
  • Internasional
  • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
  • Kebangsaan
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Laporan
  • Life & Love
  • Lifestyle
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
  • Marketing
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Photography/Infografis
  • Pilkada 2018
  • Politik
  • Puisi
  • Redaksi
  • Sastra
  • Sejarah
  • Startup
  • Sumpah Pemuda
  • Traveling
  • UKM
  • Umum
  • Video
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2018 Indovoices.com

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
  • Login
  • Sign Up
  • Cart

© 2018 Indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?