Musim banjir bapak-bapak ini masih saja sibuk memproduksi kata-kata. Cocok menjadi saingan Joger-pabrik kata-kata. Bukannya semakin pintar dengan belajar dari pengalaman Ahok, bertindak cepat, memberi penjelasan yang lugas malah masih saja sibuk berargumen berlomba membuat istilah.
Saling silang pendapat tetapi ujung-ujungnya argumen-argumen itu mengerucut pada satu solusi banjir: Penggusuran
Jika gubernur Anies masih membicarakan naturalisasi, Sandiaga menyoal relokasi, sekda Saefullah malah mengajak kita kembali menoleh ke belakang bicara soal pembiaran.
Wagub SANDIAGA :
Pak Wagub DKI memastikan tetap mendukung kelanjutan proyek normalisasi Kali Ciliwung. Bahkan dia sudah menjalin komunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Kemarin malam berkoordinasi dengan Pak Menteri Basuki bahwa kami laporkan proses hukumnya (class action proyek normalisasi Kali Ciliwung) masih berlangsung. Tapi masih ada tahap percepatan,” kata Sandi-Detik.com
kesimpulan : Penggusuran
Sekda SAEFULLAH :
Saefullah memastikan pembangunan sheet pile atau turap di Kali Ciliwung dilanjutkan. Artinya, warga yang tinggal di bantaran kali harus dipindahkan.
“Pada prinsipnya kita nggak pernah berhenti membangun, termasuk membangun sheet pile di bantaran Ciliwung. Ya kita teruskan saja. Memang ini salahnya pembiaran. Mereka bikin rumah, bikin gubuk di situ. Jadi memang mereka harus direlokasi,” terang Saefullah-detik.com
kesimpulan: Penggusuran
Gubernur ANIES:
(Mengatasi banjir) salah satunya ada soal naturalisasi sungai. Bagaimana sungai itu bisa mengelola air dengan baik. Bagaimana mengamankan (air) tidak melimpah, tapi juga ekosistem sungai dipertahankan,” kata Anies-detik.com
Kesimpulan: Penggusuran (walaupun diawali dengan kata kata berbelit-belit ciri khas yang sydah menjadi trade mark-nya sang gubernur)
Gusti ora sare, sampai kapanpun alam tidak akan pernah terima cara kalian memperlakukan dan mendiskreditkan relokasi yang dilakukan Ahok. Tinggal tunggu saatnya saja kalian “ngundhuh wohing pakarti”, “Nerak wewalere dhewe” (Mendapatkan balasan yang setimpal, menelan ludah sendiri) dengan penggusuran.
Fitnah ada ratusan titik yang akan digusur Ahok semasa kampanye yang menanamkan kebencian warga terhadap Ahok, akan berbalik menimpamu…
Teruskan saja penjelasan yang berbelit-belit itu!
Selamat berbelit-belit!!