Thursday, March 28, 2024

Trump Pakai Undang-undang Perang Paksa General Motors Produksi Ventilator

Indovoices.com-Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak main-main ketika mengatakan akan menggenjot produksi ventilator atau alat bantu pernapasan bagi pasien virus corona. Trump akhirnya menggunakan undang-undang masa perang untuk memaksa produksi ventilator.

Trump menandatangani perintah bagi perusahaan automotif General Motors (GM) agar memproduksi ventilator. Perintahkan dikeluarkan di bawah Undang-undang Produksi Pertahanan.

Undang-undang tahun 1950 itu dibuat ketika Perang Korea. Dengan undang-undang ini, AS berhak memaksa perusahaan untuk memproduksi barang-barang yang sangat diperlukan. Di masa wabah seperti saat ini, yang diproduksi adalah alat-alat medis, ventilator.

“Langkah ini akan membantu memastikan produksi ventilator dengan cepat yang menyelamatkan nyawa warga Amerika,” kata Trump.

 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan tanggapan tentang pandemi virus corona atau COVID-19 kepada negaranya di Gedung Putih, Washington, AS. Foto: Doug Mills/Pool via REUTERS

Trump sendiri telah menargetkan produksi 100 ribu unit ventilator dalam waktu 100 hari. Menteri Kesehatan dan Pelayanan Manusia Alex Azar yang akan menentukan berapa jumlah ventilator yang harus diproduksi GM.

Sebelum perintah Trump keluar, GM memang telah mengumumkan akan bekerja sama dengan Ventec Life Systems untuk memproduksi ventilator. Produksi akan dilakukan di salah satu pabrik suku cadang GM di Indiana.

General Motors adalah perusahaan automotif AS yang didirikan sejak 1908 dengan produk intinya yaitu Chevrolet, Buick, GMC, dan Cadillac.

Saat ini AS memiliki jumlah penderita corona terbanyak di dunia, lebih dari 122 ribu orang, melampaui Italia dan China. Sementara angka kematian corona di AS sudah tembus 2.000 orang, terbanyak berasal dari negara bagian New York. (msn)

Next Post

Recommended

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.