• Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami
Tuesday, 20 April 2021
  • Login
  • Register
Indovoices
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
No Result
View All Result
Indovoices
No Result
View All Result
Home Umum

.:: WAYANG POTEHI : PERADABAN TIONGKOK YANG MENYATU DENGAN BUDAYA NUSANTARA ::..

RR Diah Mustika SaribyRR Diah Mustika Sari
04/03/2021
inUmum
Reading Time: 3 mins read
8 0
AA
0
.:: WAYANG POTEHI : PERADABAN TIONGKOK YANG MENYATU DENGAN BUDAYA NUSANTARA ::..
16
SHARES
72
VIEWS

Indovoices.com –Pernah mendengar tentang kesenian Wayang Potehi??
Atau bahkan pernah menjadi penonton nya???

 

 

Jujur,
Saya adalah salah satu yg menggandrungi Kesenian Wayang Potehi

Bahkan pada saat belum bersekolah dulu,
Sempat sampai jejeritan di rumah,
Saking pengennya diajak nonton pertunjukan yang diadakan di klenteng Bojonegoro, Jawa Timur.

Dalam rangka perayaan ulang tahunnya 😃😃

————————–

Menurut Wikipedia Indonesia,
Potehi berasal dari kata pou 布 (kain), te 袋 (kantong) dan hi 戯 (wayang).

 

 

Wayang Potehi adalah wayang boneka yang terbuat dari kain. Sang dalang akan memasukkan tangan mereka ke dalam kain tersebut dan memainkannya layaknya wayang jenis lain. Kesenian ini sudah berumur sekitar 3.000 tahun dan berasal dari Tiongkok.

Sejarah memperkirakan jenis kesenian ini sudah ada pada masa dinasti Jin 晉朝 (265-420 Masehi),
Dan berkembang pada dinasti Song 宋朝 (960-1279).
Wayang Potehi masuk ke Nusantara melalui perdagangan yang terjalin dengan orang-orang etnis Tionghoa pada sekitar abad 16 sampai 19.

Baca juga:   BPH Migas Minta Pemda di Kalimantan Hitung Kebutuhan Gas Bumi

Bukan sekadar seni pertunjukan,
Wayang Potehi bagi etnik Tionghoa memiliki fungsi sosial serta ritual.
Tidak berbeda dengan wayang-wayang lain di Indonesia.

 

 

Dulunya Wayang Potehi hanya memainkan lakon-lakon yang berasal dari kisah klasik Tiongkok,
Seperti legenda dinasti-dinasti yang ada di Tiongkok,
Terutama jika dimainkan di klenteng.

Akan tetapi saat ini Wayang Potehi sudah mengambil cerita-cerita di luar kisah klasik yang dulu biasa dimainkan.

Pada masa masuknya pertama kali di Nusantara,
Wayang potehi dimainkan dalam dialek Hokkian.

Seiring dengan perkembangan zaman,
Wayang ini pun kemudian juga dimainkan dalam bahasa Indonesia,
Bahkan di beberapa tempat ada juga yang dicampur dengan bahasa daerah.

Oleh karena itu para penduduk non-Tionghoa pun bisa menikmati cerita yang dimainkan.

Uniknya,
Ternyata lakon-lakon yang kerap dimainkan dalam wayang ini sudah diadaptasi menjadi kiss dalam ketoprak,
Seperti Sampek Engtay dan Kera Sakti.

Baca juga:   Melihat Perkembangan Mal Pelayanan Publik di Pulau Dewata

——————————-

 

 

Sempat mengalami masa-masa suram (periode tahun 70an – 90an) terkait dengan tindakan represif penguasa pada masa itu terhadap budaya Tionghoa.
Padahal Wayang Potehi disadari atau tidak,
Sudah “berasimilasi” dan menjelma menjadi budaya Nusantara.

Akhirnya pasca Reformasi,
Wayang Potehi bisa dipentaskan kembali dan tentu saja tidak dengan sembunyi-sembunyi.


Saat ini,
Pementasan Wayang Potehi bisa disaksikan secara umum,
Pada saat event-event tertentu,
Seperti Tahun Baru Chinnese,
Cap Go Meh,
Maupun ulang tahun klenteng.

Biasanya pertunjukan diadakan selama kurang lebih 2 atau 3 jam,
Atau bisa juga diselingi jeda waktu di antaranya.

 

 

Sayangnya,
Di tahun ini,
Saat pandemi Covid19 masih berlangsung.
Pertunjukan Wayang Potehi “terpaksa” juga tidak bisa digelar seperti tahun-tahun sebelumnya.

Tapi berharap,
Tahun depan kita akan dapat menyaksikannya kembali bersama-sama 🙏🙏

Salam budaya,
Salam Indonesia Raya … 🇲🇨🇲🇨

Previous Post

Jokowi: Gaungkan Benci Produk Luar Negeri

Next Post

Beda Cara Penenggelaman Kapal ala Jaksa dan Susi Pudjiastuti

RR Diah Mustika Sari

RR Diah Mustika Sari

Next Post
Beda Cara Penenggelaman Kapal ala Jaksa dan Susi Pudjiastuti

Beda Cara Penenggelaman Kapal ala Jaksa dan Susi Pudjiastuti

Luhut: Pejabat Wajib Pakai Produk Dalam Negeri

Luhut: Ayo Kepala Daerah Hati-hati, Seluruh Desa Rawan Terdampak Tsunami

Leave a ReplyCancel reply

Indovoices Apps

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indovoices.com melalui email

Join 1,250 other subscribers

Stay Connected

  • 15.6k Fans
  • 100 Followers
  • 202 Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Saham-saham yang bagus untuk dikoleksi Investor

Saham-saham yang bagus untuk dikoleksi Investor

11/03/2021
Profil Kang Dede, Influencer Jokowi yang Diangkat Jadi Komisaris PT Pelni

Profil Kang Dede, Influencer Jokowi yang Diangkat Jadi Komisaris PT Pelni

03/11/2020
Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

Bunga Lotus Dalam Kehidupan: MAKNA BUNGA LOTUS UNGU

29/05/2018
Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

Riwayat Singkat Empu Supo (Raden Joko Supo)

05/09/2018
Tanya Jawab: Terorisme Dan Bagaimana Kita Menyikapinya?

Tanya Jawab: Terorisme Dan Bagaimana Kita Menyikapinya?

14/05/2018
Mengenal Srikandi Asian Games 2018 Indonesia: Nabila Evandestiera

Mengenal Srikandi Asian Games 2018 Indonesia: Nabila Evandestiera

31/07/2018
Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia”, bukan “Aku Pribumi”

Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia”, bukan “Aku Pribumi”

23/10/2017
Cerita Pangdam Jaya Dudung Abdurrachman Shalat Bersama Pedemo hingga Ketika Ambil Keputusan Berisiko

Cerita Pangdam Jaya Dudung Abdurrachman Shalat Bersama Pedemo hingga Ketika Ambil Keputusan Berisiko

20/04/2021
Laut China Selatan berpotensi memanas, Moeldoko: Netral adalah posisi yang baik

Reshuffle, Moeldoko: Yang Tahu Hanya Presiden

20/04/2021
Polri Tetapkan Jozeph Paul Zhang Tersangka Penistaan Agama dan UU ITE

Polri Tetapkan Jozeph Paul Zhang Tersangka Penistaan Agama dan UU ITE

20/04/2021
Mendagri Tito: UU Cipta Kerja Permudah Usaha, Anak-anak Muda Bisa Buka Warung

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Beri Sanksi Bagi Pelanggar Mudik Lebaran

20/04/2021
Menlu Retno Minta Arab Saudi Izinkan WNI Umrah

Menlu Retno Temui Menlu Iran, Ini yang Dibahas

20/04/2021
Jokowi Ucapkan Selamat ke Jacinda Ardern dan Dorong Penguatan Kemitraan ASEAN-Selandia Baru

Jokowi Paparkan Konsep Desain Ibu Kota Baru yang Didambakannya

20/04/2021
Cara mengajukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi

Kontroversi Pembentukan Undang-undang dan Bertambahnya Pengujian di MK

20/04/2021

Tentang

IndoVoices adalah sebuah media opini yang memberi ruang kepada para penulis untuk menuangkan ide dan pemikiran, cerita dan pengalaman secara lebih mendalam dan sistematis.

Menjadi Penulis

Indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor. Indovoices memberikan kontribusi sebesar Rp 3/view.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Kanal

  • 100HariAniesSandi
  • Analisis
  • Anti Hoax
  • Budaya
  • Cerpen
  • Editorial
  • Ekonomi
  • English
  • Entertainment
  • Event
  • Fiksi
  • Hukum
  • Humor
  • Inovasi & Teknologi
  • Internasional
  • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
  • Kebangsaan
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Laporan
  • Life & Love
  • Lifestyle
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Photography/Infografis
  • Pilkada 2018
  • Politik
  • Puisi
  • Redaksi
  • Sastra
  • Sejarah
  • Sumpah Pemuda
  • Traveling
  • Umum
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2018 Indovoices.com

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
      • 100HariAniesSandi
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
    • Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi
    • Pilkada 2018
  • Ekonomi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
  • Login
  • Sign Up

© 2018 Indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In